Mensos Khofifah naik motor trail terobos lokasi banjir bandang
Khofifah Indar Parawansa usai menjenguk korban banjir bandang Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Dia langsung menuju ke beberapa titik lokasi banjir bandang.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa usai menjenguk korban banjir bandang Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Dia langsung menuju ke beberapa titik lokasi banjir bandang.
Untuk menuju ke beberapa lokasi, Khofifah dan rombongan harus menggunakan motor trail sejauh kurang lebih 3 kilometer.
Khofifah dibonceng salah seorang personel wanita dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) menuju ke lokasi berada di Lereng Gunung Merbabu itu.
Kondisi jalan terjal, sempit, dan licin sempat membuat Khofifah dan rombongan kerepotan saat menuju lokasi banjir bandang. Dia juga menyempatkan diri untuk menyambangi dapur umum lapangan (Dumlap) menyediakan makanan bagi para pengungsi. Setelah itu, dia mengunjungi Pondok Anak Ceria (PAC) didirikan Kementerian Sosial.
Di tempat tersebut Khofifah mengajak anak-anak korban banjir bandang bermain dan bersholawat. Khofifah juga membagikan mainan dan makanan ringan untuk menghibur anak-anak tersebut.
"Apa yang bapak ibu rasakan, saya juga turut merasakan. Semoga kejadian seperti ini (banjir bandang) tidak berulang kembali. Bagi keluarga korban meninggal semoga diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Semoga khusnul khatimah," tutur Khofifah disela-sela kunjungannya Selasa (2/5).
Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Dusun Deles, Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk segera bangkit dari kejadian duka banjir bandang ini.
"Banjir bandang adalah salah satu ujian dari Tuhan. Jika kita bisa melewati ujian dengan lapang dada, Insyaallah kita akan semakin ditinggikan derajatnya di hadapan Allah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial santunan ahli waris, luka berat, dan logistik korban banjir bandang. Bantuan secara simbolis diberikan di Aula Kecamatan Grabag, Magelang.
Total bantuan yang diberikan sejumlah Rp 321 juta terdiri dari santunan kematian bagi 13 ahli waris korban meninggal sebanyak Rp 195 juta, korban luka sejumlah Rp 15 juta kepada tiga orang, dan bantuan logistik sejumlah Rp 116,5 juta.