Mensos wacanakan sebar jutaan dai cegah paham radikal
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, masalah sosial bukan hanya berkutat dengan kemiskinan atau bagi-bagi sembako. Menurut dia, paham radikalisme juga jadi bagian degradasi sosial.
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan, masalah sosial bukan hanya berkutat dengan kemiskinan atau bagi-bagi sembako. Menurut dia, paham radikalisme juga jadi bagian degradasi sosial.
Idrus menambahkan, kehidupan di bulan suci Ramadhan harusnya bisa terus dibudayakan di bulan lainnya. Saling berbagi dan saling mengasihi bisa untuk menekan paham-paham radikalisme.
-
Kapan Gus Ipul dilantik menjadi Menteri Sosial? "Tidak, tidak ada (tawaran jadi menteri di kabinet selanjutnya)" kata Gus Ipul, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9).
-
Siapa yang menolak seruan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto? Ramai-ramai pengurus Golkar daerah tingkat Provinsi merespons seruan Idrus Marham yang mengajak agar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I tidak takut untuk mengganti ketua umum partai Airlangga Hartarto.
-
Mengapa Ismail Marzuki meninggal? Ismail Marzuki wafat setelah menderita penyakit paru-paru.
-
Kenapa Gus Ipul dilantik menjadi Menteri Sosial? Sementara alasan Jokowi menunjuk dirinya, Gus Ipul menduga karena ada rasa kepercayaan sehingga diminta ikut menata masa transisi kepemimpinan Jokowi saat ini dan presiden yang akan datang."Ya, pasti presiden punya maksud yang saya kira tidak ada lain di antaranya adalah mencoba untuk menata masa transisi.
-
Apa yang dilakukan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama kader partai berlambang pohon beringin lainnya membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
-
Siapa yang terlibat dalam penerapan pengendalian sosial? Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
"Jadi Kemensos ada 26 masalah sosial sosial. Dan bukan hanya anak yatim, tapi lebih dari itu. Pendidikannya itupun kami harus perhatikan sungguh-sungguh," kata Idrus di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat saat menggelar santunan bagi seribu anak yatim piatu, Jumat (8/6).
Idrus melanjutkan, pihaknya akan bicara dan bekerjasama dengan Masjid Istiqlal dan pengurusnya untuk menggelar program lainnya. Termasuk soal terkait kepentingan persatuan umat.
"Seperti memunculkan dai-dai dengan kompetensi luar biasa yang tentunya menggambarkan soal kepentingan umat dan bangsa. Umat Islam di Indonesia bisa mengimplementasikan ajaran Islam rahmatan lil alamin," ujar Idrus.
Idrus menambahkan, pengembangan soal paham anti radikalisme harus disuarakan seluruh dai. Idrus menuturkan, pihaknya mewacanakan acara rutin pengembangan dai di seluruh Indonesia.
"Jadi bukan hanya 200, tapi kalau perlu 200 ribu atau lebih dari itu 2 juta. Itu perlu kita pikirkan sebagai terdepan untuk mencerdaskan umat dan bangsa," tutur Idrus.
Imam Besar Istiqlal KH Nasarudin Umar mengatakan, jika umat Islam 200 juta, maka idealnya ada 2 juta mubalig.
"Pelan tapi pasti, kami menyesuaikan konten materi. Kami harap dengan penyebaran 2 juta mubalig dengan materi dakwah yang mencerdaskan, saya kira bangsa ini akan terselesaikan dengan bahasa agama," tutup Nasarudin
Reporter: Moch Harunsyah
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Diduga menolak Pancasila, 2 dosen UGM dinonaktifkan
Soal adanya 40 masjid radikal di DKI Jakarta, Anies dan Sandi beda pendapat
Polda Metro soal kabar 40 masjid diduga radikalisme: Tanya ke BNPT & BIN
Try Sutrisno ingatkan kampus agar tak disusupi radikalisme dan terorisme
Cegah radikalisme di kampus, Unnes kerjasama dengan BNPT
Wakapolri sebut masjid di Jakarta tak ada terpapar radikalisme