Menteri Agama beri pembekalan 826 petugas haji Indonesia
"Kalian tidak cuma dipercaya oleh negara, tapi oleh Allah untuk melayani tamu-tamu Allah," imbuh Lukman.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin malam ini memberikan pembekalan kepada 826 petugas haji nonkloter di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menekankan bahwa para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah orang-orang terpilih, yang memiliki tugas mulia untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia.
"Saya yakin, tidak ada kejadian yang serba kebetulan. Takdir Allah selalu baik. Kalau kita baik sangka, segala takdir Tuhan positif bagi kita," kata Lukman di hadapan 826 petugas PPIH, Selasa malam.
"Kalian tidak cuma dipercaya oleh negara, tapi oleh Allah untuk melayani tamu-tamu Allah," imbuh Lukman.
Menurut Lukman, menjadi panitia PPIH memiliki banyak keuntungan. Diantaranya mendapatkan ilmu. "Bagaimana mengelola 168.800 jamaah haji. Kita tidak hanya belajar teori, tapi mempraktekkan bagaimana melayani jamaah terbesar di dunia dengan berbagai kompleksitas permasalahannya," ujar Lukman.
Selain itu, menurut Lukman, menjadi PPIH juga mendapatkan pengalaman, dan tentunya kesempatan beribadah di Tanah Suci. "Kita akan dapat kemuliaan itu," ungkapnya.
Lukman berpesan, dalam menjalankan tugasnya, petugas PPIH diminta untuk sabar dan ikhlas, serta profesional agar dari tahun ke tahun kepuasan pelayanan ibadah haji semakin meningkat.
Dalam kesempatan ini Lukman mengungkapkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang kepuasan jamaah haji. Pada tahun 2014 survei BPS mengungkapkan 81,59 persen jamaah haji puas atas pelayanan ibadah haji. Tahun berikutnya 2015, kepuasannya meningkat menjadi 82.69 persen.
"Ini pengaruh signifikan dari para petugas haji," ujar Lukman disambut tepuk tangan peserta.
Bagaimana dengan tahun ini? "Tahun ini kita tidak tahu. Tapi mudah-mudahan dengan niat ikhlas, mudah-mudahan meningkat, sebagai indikator kepuasan jamaah," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan tersebut.
Lukman tak lupa berpesan kepada para petugas PPIH agar bekerja profesional dan bertanggung jawab. Para petugas PPIH juga diminta mampu mengendalikan diri dalam menghadapi banyak permasalahan yang dihadapi jamaah haji di tanah suci.
"Jangan ikut terpancing emosional. Kita akan menghadapi beribu karakter, kepribadian."
Lantaran PPIH ini merupakan gabungan dari berbagai instansi, seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, media, TNI-Polri, serta instansi-instansi lain, Menag juga meminta agar para petugas PPIH bisa berbaur dan meninggalkan identitas masing-masing.
"Terakhir, bagaimana pun kita akan kerja di negeri orang, dengan segala adat istiadat yang tidak sama dengan negeri kita. Kita harus pandai-pandai menempatkan diri."
"Berperilaku, bertindak jangan melakukan halhal yang mencoreng nama baik Indonesia. Jangan sampai ada petugas haji Indonesia yang melakukan tindakan tidak terpuji," tutup Lukman.