Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Angka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Terungkap, Ini Alasan 820 Jemaah Meninggal Usai Pelaksanaan Puncak Haji 2023
Kementerian Agama (Kemenag) mencatat ada 820 jemaah haji meninggal saat menjalankan ibadah haji 2023. Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Arsad Hidayat mengatakan, angka tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
"Di tahun 2023 kemarin jemaah yang wafat ada 820 lebih, angka tertinggi dari pelaksanaan ibadah haji" kata Arsad di acara Bimbingan Teknis PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (20/3).
Arsad menyebut banyaknya jemaah haji meninggal dunia karena kelelahan.
Arsad menjelaskan, tingginya angka kematian terjadi setelah pelaksanaan puncak haji. Mengingat selama menjalankan ibadah haji, mereka tidak bisa istirahat dengan optimal.
"Angka ini naik karena kelelahan. Jemaah di Arafah tidak bisa tidur, ya paling tidur-tidur ayam 2-3 jam karena padatnya kegiatan ibadah," kata Arsad.
Jemaah Istirahat Dua Jam
Usai menjalankan ibadah di Arafah, jemaah haji bergerak ke Muzdalifah.
Selama di sana jemaah tidak bisa istirahat atau tidur dengan baik karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Selanjutnya, jemaah bergerak ke Mina. Di sini diperkirakan jemaah hanya bisa istirahat sekitar 2 jam.
"Jadi selama 5-6 malam tidur ya ini terbatas tapi aktivitas berat," kata Arsad.
Selain itu, musim haji tahun 2023 bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. Siklus musim panas ini cuaca bisa sampai 50 derajat.
"Makanya tahun 2023 kemarin (angka kematian jemaah haji) naik signifikan di angka 820 orang," kata Arsad mengakhiri.