Menteri Pariwisata pastikan Raja Arab Saudi ke Bali hanya berlibur
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al-Saud dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang. Namun, kunjungan kenegaraan hanya akan terjadi pada 1-3 Maret. Sisanya pada 4-9 Maret, Raja Salman akan memboyong 1.500 rombongan, 10 Menteri dan 25 Pangeran itu beristirahat di Pulau Bali.
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al-Saud dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang. Namun, kunjungan kenegaraan hanya akan terjadi pada 1-3 Maret. Sisanya pada 4-9 Maret, Raja Salman akan memboyong 1.500 rombongan, 10 Menteri dan 25 Pangeran itu beristirahat di Pulau Bali.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan Raja Salman hanya akan berlibur di Pulau Dewata. Maka, saat berada di Bali, Raja Salman tak akan mendapatkan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Indonesia.
"Karena perjalanannya untuk keluarga. Ya secara umum akan kami terima sebagai tamu negara. Tapi ke sana itu lebih ke private mereka, keluarga," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/2).
Meski demikian, Arief menjelaskan ada perlakuan berbeda yang diberikan bagi Raja Salman dan rombongan. Pengamanan tetap diberikan karena mereka merupakan tamu negara.
"Kalau itu ya tetap (pengamanan). Pasti," ujarnya.
Selain itu, dikarenakan agenda hanya berlibur, Arief mengaku Raja Salman tak memberitahu akan mengunjungi tempat mana saja selama di Pulau Bali.
"Tidak diinfokan ke kami soal itu," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan Raja Salman tidak menjelaskan secara rinci terkait niatannya memilih beristirahat di Bali. Ia menduga Raja Salman mengetahui Pulau Dewata memang memiliki daya tarik sebagai lokasi untuk beristirahat.
"Bayangan saya, ada sejumlah informasi yang diterima Istana Raja Salman bahwa Bali ada daya tarik. Tidak sedikit warga Saudi, warga Timur Tengah yang berbulan madu di Bali. Bali justru terkenal karena banyak yang ke sana untuk berbulan madu. Bisa jadi karena itu," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan Raja Salman dan Presiden Jokowi akan menandatangani investasi terkait niatan Perusahaan minyak dan gas Arab Saudi, Aramco yang berencana membangun kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah.
"Kemudian juga akan ada project lain yang akan ditandatangani kurang lebih sebesar 1 miliar USD dan project lainnya. Tadi Bapak Presiden mengharapkan bahwa investasi Saudi Arabia ini secara keseluruhan diharapkan bisa sampai dengan 25 miliar USD," katanya.
Saat berkunjung ke Indonesia, Raja Salman akan membawa 1.500 rombongan, 10 menteri dan 25 Pangeran Kerajaan Arab Saudi. Saat datang ke Indonesia, Raja Salman akan pula dianugerahi Bintang Kehormatan seperti yang pernah diberikan olehnya ke Presiden Jokowi di Arab Saudi pada September 2015.
Baca juga:
Raja Salman ingin jalin kerja sama ekonomi dengan Indonesia
Ketika Raja Arab Saudi kepincut wisata di Pulau Dewata
Usai bertemu Jokowi, Raja Arab Saudi akan istirahat di Bali
Jokowi anugerahi Raja Salman bintang kehormatan saat kunjungi RI
Presiden Jokowi terima Majelis Al-Syura Saudi di Istana
Kedubes Saudi bantah Raja Salman akan temui Rizieq
Raja Saudi: Terorisme itu setan dan ancaman buat rakyat
-
Siapa yang menemani Filip Salac berlibur di Bali? Tak sendiri, rupanya Filip mengajak pacarnya ke Indonesia.
-
Siapa yang memukau dengan kecantikan alaminya di Bali? Saat liburan di Bali, Prilly Latuconsina memukau dengan kecantikan alaminya dalam beberapa foto terbaru di Instagram pribadinya.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Bagaimana Presiden Jokowi terbang menuju Bali? Jokowi dan rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 13.15 WIB.
-
Siapa yang menemani Faisal Nasimuddin dan ibunya saat liburan ke Bali? Salah satunya momen lawas ini, Luna turut menemani saat Faisal dan ibunda liburan ke Bali.
-
Kapan Presiden Jokowi terbang menuju Bali? Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Bali dalam rangka menghadiri Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2, pada Minggu, 1 September 2024.