Menteri Yasonna dukung wacana BNN taruh buaya di lapas kasus narkoba
Namun Yasonna meminta wacana itu harus dikaji lebih mendalam.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mendukung langkah Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso membuat penjara khusus bagi narapidana kasus narkoba. Yasonna menyambut baik ide Budi Waseso agar penjara bagi narapidana kasus narkoba dikelilingi buaya.
"Pak Buwas (Waseso) bilang, kita buat aja buaya di sekelilingnya itu, mana berani mereka. Saya bilang itu menarik juga idenya itu. Jadi saya kira kajiannya harus kita lakukan," kata Yasonna di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).
Yasonna juga mengakui ketika melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan di Gunung Sindur untuk tempat Bandar narkoba, mewacanakan akan membuat suatu rumah tahanan di pulau terpencil. Namun tahanan seperti itu butuh pengamanan khusus, menurutnya pengamanan khusus tersebut bisa digantikan dengan buaya.
"Saya katakan, itu kalau di pulau terluar pengamananya harus bagus, kita punya SDM yang sangat terbatas. Ada lapas kita yang seribu orang di dalam, petugasnya cuma 10 orang per shift. Jadi kalau kita buat lapas di luar lagi, itu perlu pengamanan yang baik," tuturnya.
Yasonna menegaskan, dirinya menggabungkan idenya untuk membuat rumah tahanan di pulau terpencil dengan ide Budi Waseso untuk mengelilingi tahanan dengan buaya. Menurutnya hal tersebut merupakan ide yang menarik.
"Pertama, itu kan harus di ide menggabungkan di pulau terluar, pulau terpencil, yang jauh dari penduduk, kemudian disekeliling lapasnya ada buaya, itu menarik untuk dikaji. Tapi bagaimana berikutnya, pertama anggarannya seperti apa, pulaunya dimana, narapidana seperti apa, petugasnya siapa saja. Ini kan semuanya, disamping buaya, kan harus ada petugasnya juga," tandasnya.
Baca juga:
BNN nilai vonis mati terhadap Wong Chi Ping sudah tepat
Masa pinjam Gedung BNN habis, Ahok tawarkan 2 gedung Pemprov DKI
Gigihnya Budi Waseso siapkan LP pengedar narkoba dijaga buaya ganas
Hasil perburuan selama Oktober, BNN musnahkan 274 ribu gram sabu
Budi Waseso sebut Indonesia pasar narkoba terbesar se-Asia
Bangun lapas narkoba, Budi Waseso tinjau penangkaran buaya
Budi Waseso akui BNN hingga TNI disusupi anggota sindikat narkoba
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.