Menyambut Pahlawan Kesehatan Covid-19
Puluhan warga Baciro ini membentangkan berbagai poster bentuk dukungan untuk para tenaga medis. Puluhan warga nampak antusias menyambut kedatangan para tenaga medis yang resmi menghuni Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta sejak hari ini, Kamis (16/4).
Warga Baciro, Kota Yogyakarta, menyambut sembilan tenaga medis penanganan Corona yang menjadi penghuni baru Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta, Baciro, Kamis (16/4). Para tenaga medis yang menghuni Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta sempat terkendala tinggal di rumahnya.
Puluhan warga Baciro ini membentangkan berbagai poster bentuk dukungan untuk para tenaga medis. Puluhan warga nampak antusias menyambut kedatangan para tenaga medis yang resmi menghuni Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta sejak hari ini, Kamis (16/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dari pantauan, diketahui ada beberapa poster yang dibawa oleh warga yang ditujukan untuk para tenaga medis. Di antaranya bertuliskan "Untukmu Para Pahlawan, Selamat Bekerja", "Anda Tidak Sendiri", "Tetap Semangat", "Ayo Kamu Bisa", dan "Kami Warga Baciro Siap Menerima Pahlawan Kesehatan Covid-19".
©2020 Merdeka.com
Ketua RW 10 Baciro, Servasius Wue menerangkan bahwa sambutan warga Baciro ini merupakan sesuatu yang spontan. Servasius menuturkan jika di daerah lain ada penolakan maka warga Baciro menerima tenaga medis dengan tangan terbuka.
Servasius menjabarkan jika para tenaga kesehatan bekerja bukan untuk kepentingan pribadi namun untuk kepentingan bersama. Bahkan para tenaga medis ini harus bertaruh nyawa. Servasius menilai tenaga medis seharusnya diberikan penghormatan setinggi-tingginya.
"Sementara saat ini banyak di daerah-daerah itu yang memperlakukan beliau-beliau dengan tidak baik. Perawat ditolak, meninggal pun ditolak. Kami ingin memberikan warna yang berbeda," ujar Servasius.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Endang Pamungkasiwi menerangkan sembilan tenaga medis yang saat ini sudah di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta berasal dari RSUD Kota Yogyakarta.
Endang menerangkan nantinya akan ada tambahan 23 orang dari RS Pratama Yogyakarta dan empat dari RSPAU Hardjolukito yang akan menyusul bermukim. Endang memastikan jika Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta memiliki daya tampung 141 ruang.
Endang menjabarkan mayoritas tenaga medis yang akan bermukim di Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Regional Yogyakarta adalah tenaga medis dan para medis yang bertugas di IGD dan ruang isolasi rumah sakit rujukan penanganan corona. Endang menjamin seluruh kebutuhan mereka nantinya akan dicukupi oleh Pemda DIY.
Endang menambahkan, tidak semua alasan para tenaga medis mengungsi dilatarbelakangi penolakan. Beberapa memilih menjaga jarak dengan keluarganya.
"Mereka juga punya keluarga untuk dilindungi, punya bayi, orang tua yang sudah lanjut. Barangkali mereka punya penyakit penyerta (komorbid) yang tidak boleh terlalu dekat dengan teman-teman (tenaga kesehatan)," pungkas Endang.
Baca juga:
Kisah Non Rawung, Bankir yang Banting Setir Mengabdi untuk Masyarakat
Positif Covid-19, Pensiunan Dokter di Palembang Meninggal Dunia
IDI : Dokter Tetap Pantau Masyarakat Isolasi di Rumah
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Mengaku Sempat Positif Covid-19
'Jangan Pergi ke UGD', Cerita Dokter Anak di New York Tolak Pasien Saat Wabah Corona
VIDEO: Lonjakan Pengguna Internet Selama Pandemi Corona