Menyerah Hadapi PPKM, Pedagang di Malioboro Kibarkan Bendera Putih
Pedagang di Malioboro, Yogyakarta, mengibarkan bendera putih, Jumat (30/7). Pengibaran bendera putih ini sebagai tanda berkabung dan menyerah pada keadaan di masa pandemi Covid-19.
Pedagang di Malioboro, Yogyakarta, mengibarkan bendera putih, Jumat (30/7). Pengibaran bendera putih ini sebagai tanda berkabung dan menyerah pada keadaan di masa pandemi Covid-19.
Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati mengatakan, sejak diterapkannya PPKM Darurat di awal Juli 2021, para pedagang di Malioboro terpaksa libur berjualan. Kondisi ini membuat mereka tak punya penghasilan.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di Malioboro? Pengunjung bisa menelusuri sepanjang jalan Malioboro yang padat dengan menemukan berbagai jenis oleh-oleh, karya seniman lokal, dan jajanan enak.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana suasana di Malioboro saat ini? Suasananya kini semakin syahdu karena awal tahun 2022 pedagang sudah dipindah di lokasi khusus dekat Malioboro, bukan lagi di jalan Malioboro.
-
Bagaimana Teras Malioboro dibangun? Keberadaannya tak lepas dari relokasi seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Malioboro.
Selain tak punya penghasilan, para pedagang juga harus menanggung angsuran. Uang yang diperoleh dari utang dipakai untuk bertahan hidup selama tak berjualan.
"Bendera putih ini tanda kami berkabung dan menyerah. Bendera putih ini simbol kondisi terkini yang dirasakan oleh pedagang di Malioboro," ucap Desio, Jumat (30/7).
Desio menyebut saat ini kondisi di Malioboro sepi pengunjung. Dampak penyekatan dan kebijakan penutupan Malioboro sangat terasa dampaknya bagi pedagang.
Padahal sebelumnya pedagang lesehan dan kuliner di Malioboro sudah merasakan dampak pandemi. Mereka baru buka jam 17.00 WIB dan diminta tutup pada pukul 20.00 WIB.
Hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk pedagang. Mekanisme bantuan yang diberikan melalui koperasi paguyuban dinilai tidak efektif. Alasannya koperasi hanya menaungi 2 paguyuban, sementara di Malioboro terdapat 9 paguyuban.
"Yang 2 (paguyuban) dinaungi koperasi baru dalam proses. Kemudian 9 paguyuban lain belum ada akses ke sana. Kami minta solusi pemda supaya paguyuban dapat dana pinjaman bergulir," ucap Desio.
"Bantuan modal ini sangat diperlukan pedagang. Karena modal berjualan saat ini sudah habis untuk menutup kebutuhan sehari-hari," pungkas Desio.
Baca juga:
PPKM Hambat Proses Migrasi Rekening BRI dan BNI Syariah ke BSI
Wagub DKI: Sekalipun Boleh Makan di Warung, Sebaiknya Makan di Rumah Masing-Masing
Pedagang Cilok Menangis Sesenggukan di Balik Gerobak, Penyebabnya Bikin Terharu
52 Perusahaan di Depok Ajukan Kartu Identitas Pekerja Sektor Prioritas
Alasan Jokowi Tak Lakukan Lockdown: Belum Menjamin Permasalahan Bisa Selesai
Gelar Acara Pernikahan Saat Pandemi, Orangtua Ini Gemetar Didatangi Polisi