Meradangnya Menhan tanggapi ucapan Panglima soal 5000 senpi ilegal
"Bukan 5000, 500 kok. Ini kan dari BIN. 521 pucuk. Pelurunya 72.000 750 butir," kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu angkat bicara soal pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menyebut adanya 5.000 senpi ilegal masuk ke Indonesia. Riabuan senpi ilegal itu disebut Gatot didatangkan oleh institusi tertentu.
Menhan mengaku lelah menanggapi isu tersebut. Lantas, ia membenarkan adanya pembelian senpi dalam partai besar. Namun, tidak sampai 5.000 yang disebut Gatot.
"Bukan 5000, 500 kok. Ini kan dari BIN. 521 pucuk. Pelurunya 72.000 750 butir," kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Senpi tersebut mempunyai izin pembelian resmi dari PT Pindad untuk kemudian dikirimkan ke Kementerian Pertahanan pada Mei 2017.
Ia hanya menertawakan adanya salah komunikasi dari maraknya isu yang berkembang. Malah, ia menuding ada pihak yang tengah menikmati adanya salah komunikasi tersebut. Mereka tertawa dan bertepuk tangan.
"Kalau begini ada yang seneng kok ada yang tepuk tangan kok. Mau ditepukin? Lagi main bola aja berkelahi suporternya," ujarnya dengan meninggikan nada suara.
Dia mengingatkan seharusnya seluruh masyarakat bisa menjaga bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Dan tidak menjelekan satu sama lain.
"Kenapa harus dijelek-jelekan. Saya pembantu Presiden di Kemenhan. Yang pembantu dan penasihat utama urusan pertahanan itu saya, enggak ada yang lain lain," imbuh dia.
Lebih jauh, Menhan menjelaskan pembelian 500 pucuk senjata api dari Pindad sudah ditanda tangani
Wakil Kepala BIN Letjen TNI Teddy Lakhsama. Dalam surat berkop resmi Badan Intelijen Negara dan berklarifikasi rahasia ditunjukan Ryamizard terdapat permohonan izin pembelian senjata SS2-V2 kaliber 5,56 x 45 mm sebanyak 521 pucuk buatan PT Pindad.
"Masalah pembelian ini Menhan sudah tandatangan Mei 2017 tandatangan Wakil BIN," tegasnya.
Ia terpaksa membeberkan hal tersebut lantaran menilai banyak orang awam yang seenaknya beropini terkait pembelian senjata. Padahal, semua sudah diatur undang-undang.
"Saya sebenarnya sudah malas mau ngomong. Karena sudah terlalu banyak orang yang ngomong dari pemikirannya masing-masing. Padahal yang namanya senjata itu ada aturannya. Ada UU-nya," katanya.
Untuk itu, ia mengungkap tidak perlu membesar-besarkan permasalahan tersebut. Karena dalam undang-undang pembelian senjata atau menjual senjata harus disetujui oleh Menhan.
"TNI, Polisi, Bakamla, Kemenkumham dan Bea Cukai, bahkan Kementerian Kehutanan itu harus mintanya ke Menteri Pertahanan (persetujuan)," katanya.
Dia juga tidak ingin memanas-manasi tetapi ingin memperjelas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena dia merasa bertanggungjawab agar tidak terjadi lagi kesalahan komunikasi antarinstitusi negara.
"Menhan itu mengurusi pertahanan negara. Kalau pertahanan negara jelek, itu yang tanggung jawab saya, yang digantung saya kok. Bukan siapa-siapa," papar dia.
Tidak hanya itu, dalam surat tersebut, BIN juga mengajukan pembelian amunisi tajam sebanyak 72.750 butir. Dalam keterangannya, pihak BIN menyebut seluruh senjata akan digunakan dalam mendukung kegiatan latihan taruna dan taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Selain ditujukan kepada Menteri Pertahanan, surat permohonan itu juga dikirimkan kepada Panglima TNI.
Sebelumnya, dalam rekaman yang beredar, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi tertentu yang akan mendatangkan 5.000 senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan Jenderal Gatot dalam silaturahim TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).
Acara tersebut turut dihadiri Menko Polhukam Wiranto, mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, dan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Letnan Jenderal TNI (Purn), Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta sejumlah petinggi TNI lainnya.
Baca juga:
Gaduh 5000 senpi ilegal, Menhan sebut ada yang senang & tepuk tangan
Menhan soal isu senjata ilegal: Kalau pertahanan negara jelek, saya yang digantung
Polemik Jenderal Gatot karena Jokowi dinilai belum jadi 'Panglima Tertinggi'
Kritik pedas buat Panglima TNI soal isu 5.000 senjata ilegal
Ini spesifikasi lengkap senjata khusus yang dipesan Polri dari PT Pindad
-
Siapa Suguru Geto? Suguru Geto adalah seorang mantan penyihir yang berbalik menjadi penjahat. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan kutukan, makhluk-makhluk gaib yang menyerang manusia.Dia ingin membunuh semua manusia yang tidak memiliki kekuatan sihir dan menciptakan dunia baru bagi kutukan.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.