Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang
'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Pemudik di Pelabuhan Merak Ngeluh, Banyak Calo Sangar Tukang Palak Tak Ragu Aniaya Korban Jika Tak Dikasih Uang
Sebuah video rekaman seorang calon penumpang yang akan menyebrang Ke Lampung menggunakan bus dianiaya oleh sejumlah calo atau preman viral di media sosial.
Dalam keterangan video yang disebar oleh akun Facebook Bowo Obi mengeluhkan adanya aksi premanisme di Pelabuhan Merak.
Dan dalam keterangan itu juga pemilik akun mengimbau kepada pemudik yang akan menyebrang melalui pelabuhan Merak agar berhati-hati agar tidak menjadi korban calo dan preman.
"Hati-hati kepada rekan-rekan pemudik yang mau nyebrang ke Lampung, menjelang lebaran di Pelabuhan Merak rentan dan banyak preman/calo yang minta ongkos 3 x lipat, tidak sesuai dengan tarif ongkos biasanya, saya adalah salah satu korban mereka, saya diminta uang sebesar Rp500.000 untuk 2 orang (suami istri) yang padahal ongkos biasanya hanya Rp100.000 per orang. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua,"
tulis keterangan dalam caption video dikutip merdeka.com, Senin (25/3).
Di dalam video terlihat seorang calon penumpang diancam dan dianiaya oleh sejumlah orang yang diduga merupakan calo dan preman.
"Panas-panasan saya di sini, saya patahin jari tangan kamu nanti," ujar salah satu orang dalam video tersebut.
Kejadian penganiayaan dan pemalakan kepada calon penumpang juga dialami oleh sejumlah orang, salah satunya Amirudin (44) warga Rangkasbitung yang akan menuju Lampung, dirinya mengaku menjadi korban penganiayaan dan pemalakan oleh calo.
Amirudin mengungkapkan kejadian yang menimpanya terjadi pada Rabu (20/3) sekitar pukul 01.30 WIB di depan Pelabuhan.
Saat ia bersama istri dan anaknya akan menuju Lampung untuk takjiah. Dirinya sempat di pukul pada bagian kepala dan diminta tarif bus yang tidak wajar.
"Iya betul saya jadi korban penganiayaan dimerak, ditonjok jidat saya. Kena palak juga Rp500.000. Biasanya Merak ke Lampung Rp100.000, kita sama istri, suami sama istri sama anak dimintanya Rp500.000. Naik mobil ke bus Lampung, di pinggir jalan dekat jembatan itu yang ada Alfamart Indomaret (depan Pelabuhan),"
ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (25/3).
Amirudin mengatakan selain dirinya juga ada tiga orang lainnya yang menjadi korban pemalakan dan penganiayaan.
"Sopir busnya enggak tau dia mah, ini calonya yang rese. Sopir bus sama kondektur baik semua, ini calo yang di bawah ini. Waktu itu kan ada yang pertama, saya kedua, yang di video yang ke empat. Itu saya yang videoin, itu orang ketiga korban. Saya curi curi videoin. Kalau ketahuan aku pasti dipukulin lagi. Calonya sangat sangar sekali kaya harimau mau nerkam mangsa," katanya.
Amirudin mengaku tak berdaya saat dipukul dan dipalak, iya mereka memberikan uangnya demi keamanan istri dan anaknya.
"Saya enggak mau ngasih tadinya, saya dipukul. Berhubung saya bawa anak istri demi keamanan mereka terpaksa kita kasih. Saya patahin leher kamu, cepet kasih uang (menirukan perkataan calo)," ungkap Amirudin.
"Habus uangnya, saya cuma uang Rp800.000. Habus sisa Rp15.000. Sampai Lampung dijemput keluarga enggak punya uang. Sampai Lampung tengah malam," kata Amirudin.
Amirudin berharap pihak berwenang segera dapat menindak para pelaku, agar tidak adalagi korban.
"Harapan saya satu, saya pengen uang saya yang dipalak kembali, kedua pengin saya balas nonjok lagi, ketiga harapan saya dari pihak yang berwajib siapa memberikan efek jera kepada pelaku biar kapok. Biar saya temen temen saya dan saudara saudara saya yang lain agar tidak terjadi lagi apalagi di bulan ramadan," kata Amirudin.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut.