Merawat Toleransi agar Tercipta Harmoni di Masyarakat
Untuk itu toleransi antar-sesama harus terus dirawat agar bisa hidup berdampingan dan saling menghormati.
Indonesia merupakan negara kaya keragaman. Untuk itu toleransi antar-sesama harus terus dirawat agar bisa hidup berdampingan dan saling menghormati.
"Kita harus lebih banyak bersyukur di tengah beragamnya suku, agama, ras, bahasa, budaya dimiliki bangsa ini, kita ini masih dalam kondisi sangat harmoni," ujar Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati dalam keterangannya, Kamis (9/9).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Devie melanjutkan, bahwasanya masyarakat dapat belajar dari kondisi negara lain di Timur Tengah yang memiliki kesamaan sejarah, juga bahasa, namun berada dalam konflik berkepanjangan.
"Untuk bisa memahami bagaimana hidup dalam perbedaan, kita memang harus membiasakan diri hidup bersama dengan orang-orang yang berbeda," tuturnya.
Mengingat sejak 2020 lalu, seluruh negara di dunia dilanda pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk tidak berkegiatan di luar. Menurutnya, kondisi ini bisa membuat masyarakat menjadi sensitif dan sukar menerima perbedaan karena larut dalam pergaulan homogen di ruang digital.
"Perlu belajar terus untuk mengenal dan saling menerima perbedaan itu. Karena ketika sudah bertemu dengan orang yang berbeda, tetapi tidak berusaha memahami tentunya keharmonisan sulit tercapai," katanya.
Dia menyampaikan, untuk memahami perbedaan tidak cukup hanya melalui teori semata, namun perlu dipraktikkan salah satunya dengan membiasakan diri bertemu, berinteraksi dan berada dalam lingkungan orang berbeda-beda. Sehingga akan memiliki pengalaman untuk mengenali dan memahami indahnya perbedaan.
"Jadi tahapannya ialah 4P, agar masyarakat bisa toleran dengan perbedaan. Pertama enggak cukup hanya lewat pengetahuan, tapi juga harus punya pengalaman sehingga kemudian punya pemahaman. Sehingga ujungnya adalah 'P' yang terakhir, di mana anda memiliki penerimaan terhadap perbedaan yang ada," jelasnya.
Terakhir, Devie berpesan kepada seluruh masyarakat kunci dari kemajuan bangsa ialah kemampuan berdamai dengan realitas sosial, bahwa kita dianugerahi 'surga' perbedaan yang akan menjadi kunci memimpin peradaban dunia.
"Toleransi secara sederhana ialah kita berupaya memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain," tandasnya.
(mdk/did)