Meski Jumlah Wisatawan Melonjak, Sultan HB X Optimistis Tak akan Ada Klaster Covid-19
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X optimistis di wilayahnya tidak akan muncul klaster penularan Covid-19 meski jumlah pendatang diperkirakan melonjak saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X optimistis di wilayahnya tidak akan muncul klaster penularan Covid-19 meski jumlah pendatang diperkirakan melonjak saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (27/10), menuturkan hal itu berkaca dari tingkat penularan Covid-19 di DIY yang terus melandai kendati banyak tempat umum mulai dibuka.
-
Siapa yang menemui Sri Sultan HB X di Yogyakarta? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Mengapa Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Setelah itu, nama Yogyakarya sebagai ibu kota kerajaannya menjadi lebih populer.
-
Dari mana Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Kapan Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran ke Yogyakarta? Tepat hari ini, 7 Oktober pada 1756 Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah dari Kebanaran menuju Yogyakarta.
"Kalau sekarang tidak terjadi klaster harapan saya nanti di Tahun Baru atau Natal kondisisnya semakin baik," kata Raja Keraton Yogyakarta ini seperti dilansir Antara.
Ia berharap munculnya klaster penularan bisa terus dihindari dan diantisipasi sehingga saat momentum libur Natal dan Tahun Baru potensi penularan Covid-19 bisa lebih mudah diprediksi.
Sultan menilai situasi saat ini dengan momentum liburan akhir tahun mendatang tidak akan jauh berbeda. Pasalnya, kunjungan wisatawan dari luar daerah belakangan ini juga sudah mulai sulit dikendalikan.
"Bedanya apa (sekarang) dengan saat Natal dan Tahun Baru, saya kira akan sama saja," ujar dia.
Meski demikian, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan klaster penularan Covid-19, Sultan memastikan akan menerapkan kebijakan pengetatan saat libur panjang mendatang.
"Kira-kira nanti realitas kan seperti itu. Kalau harapan kita semoga tidak ada klaster sehingga melandai saja sampai memasuki Tahun Baru maupun Natal," kata dia.
Berdasarkan data Pemda DIY per 27 Oktober 2021, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 27 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 155.729 kasus. Sedangkan kasus sembuh bertambah 34 kasus, sehingga total sembuh menjadi 150.106 kasus.
Baca juga:
Cara Mencegah Kelelahan karena Pandemi Covid-19
Update Kasus Positif Covid-19 di Indonesia 27 Oktober 2021
Cegah Gelombang ke-3, Kemenkes Sebut Mobilitas Tidak Boleh Naik Sampai 10 Persen
Jubir: Disiplin Prokes Dapat Cegah Terjadinya Gelombang Ke Tiga Covid-19
Satgas Covid-19: Pembukaan Kegiatan Keagamaan Berdasarkan Pedoman WHO
Kemenkes: PCR Syarat Naik Pesawat Karena Penumpang Lebih Berisiko Kena Covid-19