Meski pengawasan ketat, Jaksa Agung akui ada jaksa yang nakal
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Rudi Indra Prasetya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Beberapa aktivis antikorupsi langsung mengkritik kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo yang dianggap tidak mengawasi anggotanya. Rudi ditangkap oleh KPK pada Rabu (2/8) lalu.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Rudi Indra Prasetya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Beberapa aktivis antikorupsi langsung mengkritik kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo yang dianggap tidak mengawasi anggotanya. Rudi ditangkap oleh KPK pada Rabu (2/8) lalu.
Mendengar kritikan itu, Prasetyo menegaskan dirinya selalu melakukan pengawasan terhadap anggotanya hingga ke daerah-daerah. Dia juga mengaku sudah menindak para jaksa yang melakukan tindakan menyimpang.
"Kalau dia menjadi jaksa agung, apakah dia akan lebih baik dari itu. Saya katakan tadi, jaksa itu kan 10 ribu lebih. Jangan seperti orang nonton bola saja. Kita bukan tidak melakukan penertiban. Apa mungkin saya biarkan mereka menyalahgunakan kewenangan," kata Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (4/8).
Prasetyo mengungkapkan selama dia memimpin korps Adhyaksa, sudah banyak jaksa yang dipecat karena telah menyalahgunakan kewenangan. "Manusia itu kan kembali ke pribadi masing-masing. Bahwa terbukti bersalah ya kita tindak. Banyak jaksa kok yang saya pecat," terangnya.
Dia mengibaratkan para aktivis yang mengkritiknya seperti suporter bola, yang hanya bisa berkomentar saja. "Jadi jangan seperti jadi penonton sepak bola. Kalau mereka bermain sendiri apakah bisa? Belum tentu," ujarnya.
"Saya tahu persis bagaimana yang terjadi. Tapi mau jadi malaikat kan tidak mungkin. Ada juga itu oknum dan jangan digeneralisasi," cetusnya.
Prasetyo tidak memungkiri, dari sekian banyak jaksa, pasti ada beberapa jaksa yang memang mempunyai pribadi nakal. "Kita selalu evaluasi. Kan jaksa itu 10.000 orang lebih, dan di seluruh wilayah tanah air. Kita enggak mungkin pelototin satu-satu. Setiap saat, setiap menit. Kembali ke oknum masing-masing. Saya pesankan mereka betul-betul, bertugas dengan baik dan bebas dari perbuatan tercela apapun. Namanya manusia kan, dalam satu keluarga ada yang nakal, apalagi 10.000 orang lebih," tandasnya.
Baca juga:
Kongkalikong di Pamekasan, Bupati & Kajari berlabuh di rumah tahanan
Kenakan rompi oranye, Bupati dan Kajari Pamekasan ditahan terpisah
Kajari Pamekasan ditangkap KPK, Kejagung anggap sedang bersih-bersih
Sejak 2008, sudah enam jaksa ditangkap KPK
Jokowi minta dana desa diawasi karena rentan diselewengkan
-
Kapan Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung? Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung pada periode 2007-2010.
-
Kenapa Prabowo dan Kaesang bertemu? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Siapa yang mengapresiasi langkah Jaksa Agung? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Raden Adipati Djojoadiningrat menjabat sebagai Bupati Rembang? Mengutip laman Potolawas, Raden Adipati Djojoadiningrat diketahui menjabat sebagai Bupati Rembang ke-7.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.