Jaksa Agung Hendarman Supandji Menangis Jaksa Pilihannya Tergoda Suap 660.000 USD
Jaksa Urip divonis 20 tahun penjara pada 2008 dan bebas pada tahun 2017
Jaksa tersebut kena OTT KPK
Saat Jaksa Agung Hendarman Supandji Menangis Jaksa Pilihannya Tergoda Suap 660.000 USD
Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung pada periode 2007-2010. Hendarman ditunjuk oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Jaksa Agung menggantikan Abdul Rahman Saleh.
-
Siapa yang meneteskan air mata di persidangan? Di dalam ruang sidang, Ristya Aryuni, yang duduk bersama beberapa anggota keluarganya, tampak menangis saat saksi memberikan keterangannya di hadapan majelis hakim. Ristya beberapa kali terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
-
Kenapa Aurel Hermansyah menangis saat sungkem? Aurel sendiri tak kuasa menahan air matanya. Air mata itu sebelumnya sempat diseka oleh Krisdayanti namun tumpah kembali.
-
Kenapa Harun Masiku melakukan suap? Ia melakukan suap agar dapat menggantikan posisi Nazarudin Kiemas, peraih suara tertinggi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 daerah pemilihan Sumatera Selatan I yang meninggal dunia.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Kenapa Jusuf Hamka tagih utang negara? 'Sekarang cuman pokoknya aja tidak sama denda sama sekali. Jadi nggak ada denda, hak kami yang menang dari Mahkamah Agung, dulu aja diakui denda diakomodasi 37,5 persen. Sekarang denda enggak diakui cuma 0. Ya udah minta keadilan dari Allah aja,'
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
Hendarman yang merupakan kakak dari Jenderal Purnawirawan Bintang Dua Hendardji Soepandji ini pernah merasakan kekecewaan mendalam berujung menangis saat menjabat Jaksa Agung.
Pasalnya, citra Kejaksaan yang dibangun sejak dirinya menjabat Jaksa Agung luluh lantak setelah Jaksa Urip Tri Gunawan kena operasi tangkap tangan KPK.
Jaksa Urip Tri Gunawan diketahui menerima suap sebesar 660.000 USD dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Apa yang dilakukan (Jaksa Urip Tri Gunawan), sungguh-sungguh menciderai korps Kejaksaan," kata Hendarman dengan raut muka memerah menahan amarah, tahun 2008 lalu.
"Saya sedih. Marah. Kecewa atas peristiwa ini. Karena nilai setitik, rusak susu sebelanga," ujar Jaksa Agung menahan air matanya jatuh meski sudah di pelupuk mata.
Hendarman menegaskan, padahal sudah menyeleksi ketat 35 jaksa unggulan dan tahan banting untuk menangani kasus BLBI.
Berulangkali, kata Hendarman, dirinya menekankan kepada jaksa tersebut agak tidak melakukan penyalahgunaan kewenangan atau melanggar hukum.
"Saya berulangkali katakan, supaya tidak larut dalam memedi-memedi (orang yang mencoba menghalangi penyelidikan kasus BLBI) yang ada. Saya juga sampaikan ke Jampidsus mengawasi jalannya penyelidikan, karena (jaksa pilihan ini) jangan sampai ada yang melakukan perbuatan tercela, dan menyimpang," tutur Hendarman."Tapi, apa yang dilakukan oleh Jaksa Urip ini, jauh dari harapan saya. Saya sungguh-sungguh sangat kecewa,"
Hendarman Supandji
Vonis Jaksa Urip
Jaksa Urip divonis 20 tahun penjara pada 2008 silam. Urip divonis Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta lantaran dinilai terbukti melakukan praktik suap dan pemerasan.
Jaksa Urip Tri Gunawan dapat merasakan udara bebas pada tahun 2017.
Terpidana dalam kasus suap dan pemerasan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tersebut keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung, pada Jumat (12/5) kemarin dengan status pembebasan bersyarat (PB).