Metode Preventive Strike, Strategi Polri Tangkap 247 Teroris Selama 2022
Sepanjang tahun 2022 jumlah aksi teror menurun lima kasus dibandingkan tahun 2021 yaitu enam aksi teror. Aksi teror di tahun 2022 itu diketahui terjadi di Polsek Astana Anyar yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, metode penegakan hukum melalui Preventive Strike berhasil menurunkan jumlah aksi teror di tahun 2022. Menurut Sigit, dengan cara tersebut serangkaian acara kenegaraan internasional G20 dapat berjalan aman.
"Langkah ini dilakukan dalam rangka mendukung presidensi G20 Indonesia tidak ada letupan sekecil apapun sampai dengan pelaksanaan KTT G20," kata Sigit saat berpidato dalam acara Rilis Akhir Tahun 2022 di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Sabtu (31/12).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Sigit menjelaskan, sepanjang tahun 2022 jumlah aksi teror menurun lima kasus dibandingkan tahun 2021 yaitu enam aksi teror. Aksi teror di tahun 2022 itu diketahui terjadi di Polsek Astana Anyar yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.
Selain itu, Sigit melanjutkan, jumlah pelaku teror ditangkap sepanjang 2022 menurun sebanyak 12 orang atau 33,2% dari tahun sebelumnya.
"Sebanyak 247 tersangka berhasil diungkap, 169 orang proses penyidikan, 56 sudah P21, 17 orang tahap persidangan 4 meninggal dunia saat penindakan dan 1 meninggal dunia saat bom bunuh diri," ujar dia.
Sebagai informasi jumlah tersangka saat ini yang diamankan oleh Poldi berjumlah 97 orang dari kelompok JI, 70 orang dari kelompok AD, 46 JAD, 28 kelompok NII , 4 orang kelompok MIT dan 1 orang adalah lone wolf dan 1 orang foreign terorist fighter (FTF).
25 Tersangka Terafiliasi JAD Buntut Kasus Bom Astana Anyar
Sigit menambahkan jika tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap 25 tersangka teroris setelah bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.
"Terkait bom bunuh diri Astana Anyar yang dilakukan oleh tersangka Agus Sujatno, kami telah melakukan serangkaian penegakkan hukum dan telah menangkap 25 tersangka lain," kata Sigit.
Sigit menyebut, 25 tersangka tersebut ditangkap di pelbagai daerah Indonesia. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sumatera Utara yang diduga terlibat dalam kejadian Bom Bunuh Diri.
"6 di Jawa Barat, 7 di Jawa Tengah dan 12 tersangka di Sumatera Utara," ujar dia.
Setelah berhasil diringkus 25 orang tersangka, kata Sigit, dari hasil pemeriksaan terbukti jika mereka terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Seluruhnya terafiliasi dengan jaringan JAD," singkatnya.
Adapun dari kejadian teror tersebut mengakibatkan 9 korban, satu di antaranya adalah masyarakat yang melintas di lokasi kejadian. Di antaranya korban luka yakni; Iptu Suparyana; Ipda Asim; Aipda Agus; Iptu Wawan; Ipda Zainal; Iptu Susi; Aiptu Heryanto; Nurhasanah (36 tahun). Sementara korban meninggal yaitu Aiptu Sofyan Didu.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)