Mimpi pedagang bajigur sekolahkan anak sampai sarjana
Ilyas ingin mengantarkan kedua putrinya menuju gerbang kesuksesan.
Di tengah sulitnya ekonomi, Ilyas (50) seorang penjual bajigur, percaya bisa menyekolahkan ketiga putrinya sampai menjadi sarjana. Demi mencapai itu, Ilyas terus berusaha dan berdoa, meski penghasilan yang didapatkannya tidak menentu.
Sehari-hari Ilyas berkeliling kota padalarang untuk berjualan bajigur. Minuman tradisional yang kini jarang ditemui ini, kata Ilyas, akan mengantarkan putrinya menuju sukses.
"Saya cuma hidup untuk keluarga, sekolahin putri saya sampai jadi sarjana," ujar Ilyas saat ditemui di Masjid Jami Al-Furqon, Ciburuy, Padalarang, Bandung Barat.
Minuman khas Priangan yang biasa disajikan dengan kacang, pisang, atau roti ini terbuat dari gula aren dan santan. Harga gula yang sudah beberapa kali naik sepanjang 20 tahun Ilyas berjualan tak membuat ia lantas beralih profesi.
"Selain buat keluarga, saya juga mau mempertahankan bajigur yang asli ini," terang Ilyas sambil menepuk gerobaknya.
Bajigur biasanya dinikmati saat cuaca dingin, kata Ilyas meneruskan, bila sedang panas biasanya dagangannya hanya laku sepertiganya.
"Kalau lagi enggak ada yang beli, saya suka inget anak istri di rumah, jadi saya suka nambahin jam sampai tengah malam atau pindah ke tempat yang lain lagi," pungkas Ilyas.