Minim order, industri galangan kapal di Semarang terseok-seok
Sepinya konsumen membuat pesanan yang datang hanya itu-itu saja.
Industri perkapalan nasional yang diklaim sedang tumbuh, ternyata tidak serta-merta membawa angin segar bagi para penyedia galangan kapal di daerah. Betapa tidak, saat ini justru masih bisa ditemui sejumlah perusahaan galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah yang terseok-seok karena order yang didapatkan semakin berkurang.
PT Pelindo Marine Service, perusahaan galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas yang bergerak di bidang perbaikan kapal rakyat mengeluhkan minimnya order yang didapatkan sejak puluhan tahun silam.
Seorang karyawan PT Pelindo Marine Service, Agus mengatakan, sepinya konsumen membuat pesanan yang datang hanya itu-itu saja. "Misalnya, kalau kita punya 1.000 pelanggan. Yang datang memperbaiki kapalnya ke sini ya cuma 1.000 pelanggan itu saja. Tidak pernah bertambah. Ini beda cerita bila kita bisa dapatkan 2.000 pelanggan, maka yang datang bisa bervariasi," keluhnya, saat berbincang dengan merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Sabtu (15/11).
Padahal, dengan lebar kolam restorasi kapal mencapai 11 meter dan panjang 50 meter, semula tempat galangan kapal milik PT Pelindo Marine Service itu diperuntukan bagi kapal-kapal milik Pelindo. Namun, minimnya order membuat galangan kapal itu beralih untuk memperbaiki kapal rakyat dengan muatan kecil.
"Ini awalnya diperuntukkan bagi kapal milik Pelindo. Tapi agar tetap eksis, maka kita sediakan juga untuk kapal rakyat. Biaya perawatan kapal di sini sekitar Rp 60-80 juta. Ya sebulan kita bisa perbaiki 3 kapal," kata Agus, sambil menjelaskan bahwa saat ini petugasnya tengah menggarap restorasi pada bagian batas air ke bawah di kapal rakyat asal Kalimantan.
Agus menambahkan, untuk perbaikan-perbaikan seperti itu petugasnya biasanya mengganti kayu yang lapuk serta menambal rembesan air di bawah dek kapal. "Selama diperbaiki, kita sediakan fasilitas bagi anak buah kapal berupa tempat mandi dan kakus, memasak hingga ruang penginapan di gedung serba guna milik kami di samping galangan," urainya.
Pantauan merdeka.com, setidaknya ada lima galangan kapal di Pelabuhan Tanjung Emas yang nyaris mengalami kondisi serupa. Tak jauh dari galangan kapal milik PT Pelindo Marine Service, ada tempat perbaikan kapal milik PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari dan beberapa galangan kapal milik perusahaan lainnya.