Minta Tebusan Rp 300 Juta, Pelaku Habisi dan Kubur Balita Setengah Badan
Sunarto menjelaskan, korban sebelum diculik dititipkan ke rumah nenek oleh ayahnya karena ada keperluan ke luar kota pada Jumat (28/12). Namun pada malam harinya, korban tak pulang usai bermain ke rumah tetangga neneknya.
MS tegas menghabisi nyawa Ab (5), balita asal Kabupaten Siak, Riau, yang tengah diculiknya. Pelaku sempat meminta tebusan Rp 300 juta kepada ayah korban dan mengancam membunuh Ab jika nominal itu tak berikan.
Belum sempat ayah korban, Roffi mencari uang tebusan, pelaku sudah mengakhiri nyawa korban. Ab lalu ditemukan setengah terkubur di tanah kuning, persisnya di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Tualang, Siak.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Di mana anak-anak di Jakarta bermain layang-layang? Seperti yang terlihat di Jalan Inspeksi, Jakarta Barat, beberapa anak tampak asyik bermain layang-layang di pinggiran kali.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Bagaimana anak panah itu ditemukan? Ketika es mencair di gunung tersebut, arkeolog Lars Pilo menemukan anak panah kuno yang sangat unik.
-
Di mana anak panah itu ditemukan? Pilo memimpin proyek Secrets of the Ice, yang beroperasi di Pegunungan Jotunheimen yang berada di wilayah Oppland, Norwegia.
Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto mengatakan, pelakunya sudah ditangkap di sebuah hotel berkat kerjasama Polres Siak dan Polsek Tualang. Telepon seluler pelaku dijadikan sebagai salah satu barang bukti.
"Dalam HP itu ada SMS pelaku ke ayah korban meminta tebusan Rp 300 juta," katanya, Minggu (30/12).
Sunarto menjelaskan, korban sebelum diculik dititipkan ke rumah nenek oleh ayahnya karena ada keperluan ke luar kota pada Jumat (28/12). Namun pada malam harinya, korban tak pulang usai bermain ke rumah tetangga neneknya.
Tak lama kemudian, ayah korban mendapat telepon dari pelaku penculikan berinisial MS. Pelaku meminta Roffi menyediakan uang Rp 300 juta untuk menebus korban. Pelaku juga mengirim pesan singkat tentang penculikan Ab.
"Nenek korban juga mendapat pesan sama. Pelaku menyebut, kalau anak itu mau selamat harus disediakan Rp 300 juta," jelas Sunarto.
Ayah korban lalu melapor ke Polsek Tualang. Setelah dikoordinasikan dengan Polres Siak, penyelidikan dilakukan dengan mengecek nomor pelaku dan asal sinyal telepon genggamnya.
Keberadaan pelaku akhirnya diketahui. Dia ditangkap tanpa perlawanan di kamar sebuah hotel di kecamatan tersebut, tapi korban tidak ada bersamanya.
"Pelaku diminta menunjukkan keberadaan korban, di mana dia mengaku sudah membunuhnya," ucap Sunarto.
Di lokasi yang ditunjukkan pelaku, petugas menemukan jasad Ab dengan kaki, leher, dan tangan terikat. "Sebagian tubuh korban penculikan terkubur di timbunan tanah kuning. Pelaku masih diperiksa intensif," tutup Sunarto.
Reporter: M Syukur
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kelompok Boko Haram Culik 50 Penebang di Nigeria
Modus investasi bitcoin, 6 pelaku culik dan aniaya 3 warga di Medan
Abu Sayyaf ancam kembali culik pelaut, KJRI Tawau peringatkan WNI
Tiga WNI diculik perompak di perairan Kongo, sembilan lainnya berhasil selamat
Pria 40 tahun di Rokan Hilir bawa kabur siswi SMA lalu dicabuli