Miras jadi salah satu penyebab utama konflik di Sultra
"Orang-orang di sini suka minum, jadi mudah berselisih," kata Kapolres Muna, AKBP A Ramos Sinaga di Muna, Rabu (17/5).
Kebiasaan mengonsumsi minuman keras menjadi penyebab seringnya terjadi aksi kenakalan remaja dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
"Orang-orang di sini suka minum, jadi mudah berselisih," kata Kapolres Muna, AKBP A Ramos Sinaga di Muna, Rabu (17/5).
"Tak hanya dikonsumsi oleh kalangan pria dewasa, miras juga dikonsumsi oleh kalangan remaja yang membuat mereka mudah tersinggung dan sebuah konflik kecil bisa menjelma menjadi tawuran antarkelompok yang bertikai," kata AKBP Ramos Sinaga dilansir Antara.
Pihaknya mengakui sulit mengurangi kebiasaan warga dalam mengonsumsi miras di wilayahnya. Sebab, miras diproduksi di daerah tersebut dan warga sudah biasa sehari-hari mengkonsumsi minuman tersebut.
"Kameko dan arak yang sudah dikemas jadi minuman di sini," kata AKBP Ramos Sinaga.
Ramos mencatat terjadi kasus aksi pelemparan di Desa Lagasa, Desa Palangga dan Desa Rambutan. Warga Kecamatan Duruka, Waute (45) membenarkan atau mengamini hal tersebut.
"Antardesa di sini suka bakuparang, bakutusuk. Lalu kalau di keluarga, suami suka bakupukul istrinya lantaran mabuk," katanya.
Waute menceritakan banyak remaja yang terlibat tawuran antarkelompok. Tetapi kemudian menjalar ke orangtua mereka karena tidak terima anak mereka menjadi korban tawuran, sehingga orangtua korban melakukan pembalasan kepada orangtua pelaku tawuran.
Sementara Bhabinkamtibmas Polres Muna, Bripka Ilham Jaya mengatakan di wilayah binaannya tercatat kasus KDRT dan kasus kenakalan remaja banyak terjadi.
Meski demikian, pihaknya berupaya mencari solusi dengan memberikan pemahaman kepada orang tua siswa.
"Anak yang terlibat kasus kenakalan remaja, tidak sepenuhnya anak yang salah. Tapi pola asuh orang tuanya bagaimana. Nah kami berupaya membina orang tua untuk mendidik anak mereka dengan benar," katanya.
Selain itu, Ilham juga mengajak para remaja di daerahnya untuk menyalurkan bakat mereka di galeri padepokan seni miliknya.
"Kami alihkan konsentrasi mereka ke hal-hal positif," katanya.
Untuk mengurangi konsumsi warga terhadap minuman keras, Ilham berinisiatif membuka peluang usaha untuk mengolah air nira menjadi gula aren.
"Bahan baku miras kan ada di sini. Kami alihkan untuk produksi pembuatan gula," katanya.