Miris, para bocah SD ini tewas di tangan teman sekolah
Dunia pendidikan yang harusnya jadi tempat menimba ilmu malah tercoreng.
Didiklah anak Anda sejak dini. Kadang, mereka yang masih duduk di sekolah dasar sudah berbuat kenakalan atau pun mencelakakan teman sendiri dan tentu saja peran orangtua dipertanyakan.
Banyak kasus bocah SD yang justru meninggal karena teman sekolah sendiri. Entah berkelahi atau memang sengaja melukai.
Tentu saja kejadian itu membuat pilu. Dunia pendidikan yang harusnya jadi tempat menimba ilmu malah tercoreng karena kurangnya pengawasan orangtua dan guru.
Berikut kasus-kasus bocah SD meninggal karena teman sekolah sendiri:
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak bullying pada pelaku? Mereka cenderung mengembangkan perilaku agresif yang dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan lainnya. Selain itu, pelaku bullying sering kali memiliki masalah dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional dan psikologis seperti rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka.
-
Apa yang dilakukan Binus School Serpong kepada siswa yang terbukti melakukan bullying? Binus School Serpong mengaku telah mengeluarkan siswa yang terlibat kasus bullying terhadap pelajar lainnya. Selain itu, sejumlah murid yang tidak terlibat langsung tetapi menyaksikan dan tidak memberikan pertolongan juga disanksi disiplin tegas.
Bocah SD Renggo, tewas dianiaya karena pisang
Penganiayaan yang melibatkan dua bocah hingga berujung kematian, dialami siswa kelas V SDN 09 Kampung Makasar, Jakarta Timur, bernama Renggo Khadafi (11). Renggo meregang nyawa setelah dipukuli kakak kelasnya pada Senin (30/4), sekitar pukul 09.00 WIB di salah satu ruangan kelas.
Ibu angkat Renggo, Dewi Anggraeni, menjelaskan, nyawa Renggo tak dapat ditolong karena pembuluh darah di kepalanya pecah hingga membuat anaknya meninggal dunia. Dalam kejadian itu, satu anak merupakan pelaku utama sedangkan dua orang lainnya hanya membantu.
Berkelahi dengan teman, siswa kelas 2 SD di Kebayoran Lama tewas
Seorang siswa kelas dua sekolah dasar (SD) tewas saat mengikuti pelajaran olahraga di sekolahnya. Siswa tersebut tewas setelah berkelahi dengan teman sekolah.
Petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki penyebab kematian AN (8), seorang murid sekolah dasar (SD), yang diduga akibat berkelahi dengan temannya R (8).
"Kami periksa sejumlah saksi, termasuk guru dan ibu korban," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Polisi Nunu Supadmi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/9) malam seperti dikutip Antara.
Polisi juga membawa jasad murid kelas 2 SD Negeri Pagi 02 Kebayoran Lama Utara itu ke Rumah Sakit Fatmawati guna menjalani autopsi agar mengetahui penyebab kematian.
Sementara itu, bapak korban Wawan menuturkan istrinya Karisa yang pertama kali menyampaikan informasi kematian anak keduanya itu.
Wawan mengaku pasrah dengan tewasnya AN itu dan akan menyelesaikan peristiwa itu secara kekeluargaan.
Bocah kelas III SD tewas setelah dikeroyok temannya
Jihan Salsabila (10), siswi kelas IIIA SDN 14 Muara Enim, Sumatera Selatan, tewas setelah dikeroyok empat teman sekelasnya. Jihan sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (30/4) sekitar pukul 09.15 WIB. Saat itu, kelas Jihan sedang jam istirahat pertama. Tak diketahui siapa yang memulai, tiba-tiba Jihan terlihat ditendang oleh empat teman laki-laki sekelasnya. Akibat pengeroyokan itu, Jihan mengalami luka lebam di paha dan pinggang bagian kiri.
Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP Eryadi mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga terkait peristiwa itu.
"Laporan belum kita terima. Namun, informasinya, korban tewas setelah dikeroyok empat teman sekelasnya beberapa hari yang lalu," ungkap Eryadi saat dihubungi merdeka.com, Senin (5/5).
Kepala SDN 14 Muara Enim, Ernawati mengatakan, keempat siswanya sempat memukul korban. Namun, itu hanya bermain-main bukan murni pengeroyokan.
"Mereka main-main saja, memang ada yang menendang Jihan. Kami dapat laporan pengeroyokan itu dari orangtua Jihan beberapa hari setelah kejadian itu," pungkasnya.
Siswa kelas 1 SD tewas setelah dikeroyok 3 temannya
Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Makassar juga tewas di tangan teman-temannya. Dia tak bernyawa lagi setelah dikeroyok tiga temannya.
Muhammad Syukur Syabran (7), murid Kelas 1A Sekolah Dasar (SD) Inpres Tamalanrea V, mengembuskan napas terakhir pada Senin (31/3) dini hari di ruang perawatan ICU RS Ibnu Sina, Makassar. Diduga kuat, dia dianiaya tiga orang siswa yang juga kelas 1 SD.
Belum diketahui penyebab tiga bocah itu mengeroyok Syukur. Bocah itu meninggal karena mengalami luka dalam.
Bocah kelas 3 SD di Kediri tewas setelah berkelahi
April 2014 lalu, seorang siswa kelas 3 SDN Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, berinisial DI (9), terlibat perkelahian dengan temannya A (9). Rupanya, perkelahian itu berbuntut pada tewasnya DI, setelah sempat dirawat di RSUD Gambiran.
Kasus perkelahian ini bermula dari perselisihan antara DI dan A (9). Tak ada yang mengira jika perkelahian yang melibatkan kedua bocah ini ternyata mengakibatkan luka serius terhadap DI.