Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Seorang bocah laki-laki berusia 5,5 tahun menjadi korban cabul teman sekolahnya di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Pekanbaru.
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Pelaku juga bocah laki-laki sebaya dengan korban. Korban mengaku sekurangnya sudah 4 kali dicabuli di toilet TK itu.
Pencabulan itu terungkap setelah perilaku korban berubah. "Kasusnya sudah kami laporkan ke Polsek Tampan, saat ini telah ditarik oleh Polresta Pekanbaru" ujar D, ayah korban kepada merdeka.com, Kamis (18/1).
D mengatakan, perilaku anak sulungnya berubah sejak November 2023. Sang anak memainkan kemaluan dan memamerkan kepada ibunya.
"Anak saya awalnya sering memainkan kemaluannya, ditunjukkan ke istri saya," kata D Kamis (18/1).
Perilaku aneh yang diperlihatkan korban membuat orang tuanya curiga. "Kami curiga, kenapa perilaku anak menjadi begini. Akhirnya pelan-pelan ditanya sama anak kenapa, mulailah cerita sudah 4 kali dicabuli sama temannya di sekolah," kata D.
Kemudian, D dan istri lalu sepakat bertanya kepada pihak sekolah terkait persoalan tersebut. Tapi, D menyebut pihak TK yang terkenal di Riau itu tak memberi respons dengan baik.
Bahkan, ibu korban mengaku justru sempat diancam dilaporkan ke polisi pencemaran nama baik. Kalimat itu disampaikan kepala sekolah ketika ibu korban bertanya tentang nasib putranya.
"Ada perubahan mental terhadap anak saya, sering marah-marah dan perilaku penyimpangan lainnya. Karena itu kita koordinasi ke sekolah TK. Tapi ada kalimat istri saya mau dilaporkan pencemaran nama baik kalau (kasusnya) tidak terbukti. Anak kita mengakui dan pelaku mengakui juga," kata DFI.
Tak hanya itu, pelaku yang juga masih sebaya anaknya dipindahkan ke sekolah lain yang masih dalam 1 yayasan. Dia dipindahkan tanpa ada penyelesaian dan kesepakatan tentang masalah yang menimpa putranya.
"Pelaku masih anak-anak juga, sudah dipindahkan ke sekolah lain tapi masih di bawah yayasan yang sama. Lalu dari sekolah ini tak ada penyelesaian. Padahal kejadian di sekolah," kata D.
Selanjutnya D melapor ke polisi. Dia tidak terima putranya jadi korban cabul tanpa ada tanggung jawab dari pihak sekolah dan orang tua pelaku.
D juga sempat melakukan visum dan cek psikologi anak. Hasilnya, korban terbukti telah dicabuli 4 kali oleh teman sekolahnya saat jam istirahat di TK itu.
Kejadian itu membuat Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat turun tangan. Jeki langsung mengunjungi bocah TK itu ke rumahnya.
Dia datang ke rumah orang tua korban dengan membawa psikolog untuk memberikan melihat kondisi korban dan pendampingan pada Selasa (16/1).
Jeki didampingi Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra mengajak korban bermain dan berbincang soal cita-citanya kelak. "Adek suka mainan apa," tanya Jeki.
"Suka robot," jawab korban tertunduk malu.
"Ini ada mobil. Main mobil dulu ya, mobil bisa jadi robot juga," kata Jeki menghibur korban.
Jeki terlihat sibuk naik turun kursi untuk mengajak korban berbincang. Keduanya terlihat akrab saat membahas mainan dan cita-cita bocah laki-laki berambut panjang tersebut.
Dia tak ingin menanyakan kondisi korban. Alasannya, hal itu akan memancing ingatan korban.
Jeki juga mengajak D berdiskusi soal kondisi korban. Dia berjanji akan penanganan lebih lanjut terkait kondisi korban.
"Saya bersama dinas terkait, Bapas, dinas pendidikan berkunjung dalam rangka menumbuhkan lagi keceriaan anak agar kembali bisa seperti dulu. Ada dokter dan psikolog juga kita bawa," kata Jeki saat dihubungi merdeka.com.
Menurut Jeki, kondisi korban harus dipulihkan karena masa depannya masih panjang.
"Kita mau memulihkan kembali karena masa depannya tanggung jawab kita," jelas Jeki.
Terkait kasus yang sudah dilaporkan ke polisi, Jeki memastikan akan memberikan perhatian khusus. Apalagi korban dan diduga pelaku sama-sama masih berusia sekitar 5 tahun.
"Kita akan melakukan koordinasi, bersama Bapas akan kita kasih pendampingan," kata Jeki.
Diketahui, kasus pencabulan menimpa bocah TK berusia 5,5 tahun di Pekanbaru, Riau. Mirisnya, korban dicabuli teman mainnya berulang kali sesama laki-laki berulang kali.