Misteri Dua Tembakan Tak Bertuan di Tubuh Brigadir J
Ahli Forensik Farah P Karow menyebut ada tujuh luka tembak yang masuk ke tubuh Brigadir J. Dari tujuh luka tembak, satu peluru bersarang.
Ada tujuh luka tembak yang masuk ke tubuh Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Serta, enam luka tembak keluar. Artinya, ada satu luka tembak yang proyektilnya bersarang di dalam tubuh ajudan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo tersebut.
Jumlah tersebut merupakan temuan tim ahli forensik yang pertama kali 'membedah' tubuh Brigadir J. Seperti diketahui, ia meregang nyawa usai dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, bosnya sendiri.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa yang berperan sebagai Fadil di sinetron Bidadari Surgamu? SCTV dikenal sebagai salah satu stasiun televisi swasta yang secara konsisten menyajikan tayangan hiburan berupa sinetron berkualitas. Salah satu sinetron andalan SCTV yang digandrungi penonton adalah Bidadari Surgamu. Cerita cinta yang diangkat dalam sinetron ini berhasil menarik perhatian penonton setia layar kaca. Kesuksesan sinetron Bidadari Surgamu ini juga tak lepas dari kehadiran aktor dan aktris muda ternama. Salah satunya adalah Yabes Yosia yang berperan sebagai Fadil.
-
Siapa yang berhaji bersama Fadil Jaidi? Selebriti Fadil Jaidi, Usia 30 Tahun, Berhaji Bersama Keluarga.
Bharada E alias Richard Eliezer, orang yang mengeksekusi Brigadir J memperkirakan ia meletuskan senjata api ke arah Brigadir J sekitar 5 kali.
Lantas, dua luka tembak lainnya di tubuh Brigadir J milik siapa?
Dalam persidangan, setengah mati Ferdy Sambo bersikeras tidak ikut menembak Brigadir J. Bahkan, ia berdalih hanya memerintahkan Bharada E untuk menghajar Brigadir J, bukan menembak.
"Saya perintahkan hajar bukan nembak. Makanya pas dia (Bharada E) menembak, saya kaget," demikian dalih Sambo di depan Majelis Hakim PN Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Namun, keterangan berbeda 180 derajat dilontarkan Bharada E. Pria asal Manado yang telah menjadi justice collaborator ini mengungkap perintah Ferdy Sambo kala itu.
"Woy...! kau tembak...! kau tembak cepaaat!! Cepat woy kau tembak!!!," ungkap Bharada E menirukan perintah Ferdy Sambo.
Hakim Konfirmasi Ferdy Sambo
Setelah mendengarkan kesaksian ahli Forensik Farah P Karow yang menemukan ada tujuh luka tembak masuk ke tubuh Brigadir J, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso lantas mengonfirmasi ke Ferdy Sambo.
Sambo mengatakan Bharada E menembak Brigadir J sebanyak lima kali.
"Kalau memang saudara memang pengen jujur, saya pengen nanya ini, pertanyaan terakhir dari saya berapa kali Richard menembak?" tanya hakim.
"Setelah kejadian baru saya tahu lima kali," jawab Sambo.
"Lima kali?" tanya hakim lagi.
"Iya," jawab Sambo.
Sambo menyatakan dirinya baru mengetahui jumlah tembakan yang dilesatkan Bharada E setelah peristiwa penembakan. Padahal, saat itu Sambo berada di samping Bharada E.
"Setelah kejadian, menurut saudara lihat kan saudara di depan ya, di sebelahnya ya?" tanya hakim.
"Saya sudah sampaikan Yang Mulia, jadi, kejadiannya begitu cepat," jawab Sambo.
Selain itu, Sambo juga menegaskan bahwa dirinya tidak ikut menembak Brigadir J.
"Saudara ikut nembak enggak?" tanya hakim.
"Saya sudah jawab di awal, saya tidak ikut nembak," jawab Sambo.
Dua Luka Tembak Mematikan
Sebelumnya, Ahli Forensik Farah P Karow menjabarkan, tujuh luka tembak terdiri di bagian kepala, bibir, bahu dan dada kanan Brigadir J.
"Yang pertama dari atas ke bawah kami menemukan satu luka tembak masuk di kepala bagian belakang sisi kiri. Kemudian, di bibir bawah sisi kiri, kemudian di puncak bahu kanan, kemudian di dada sisi kanan, di pergelangan tangan kiri sisi belakang serta di kelopak bawah mata kanan dan terakhir di jari manis tangan kiri untuk luka tembak masuk," sebutnya.
"Dari belakang kepala, bibir, dada?" tanya jaksa.
"Dada sisi kanan, puncak bahu kanan, pergelangan tangan kiri, dan jari manis tangan kiri," jawab Farah.
Sementara itu, ada dua luka tembak yang mematikan. Yakni, tembakan di bagian dada dan kepala belakang.
"Dari tujuh yang kami temukan, dua bersifat fatal di dada sisi kanan dan kepala belakang sisi kiri," ungkapnya.
(mdk/rhm)