Misteri Kematian Ibu dan Anak di Cinere Depok Terungkap, Tewas karena Kekurangan Oksigen
Polisi menghentikan penyelidikan kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Polisi menghentikan penyelidikan kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Misteri Kematian Ibu dan Anak di Cinere Depok Terungkap, Tewas karena Kekurangan Oksigen
Polisi menghentikan penyelidikan kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok, Jawa Barat. Penyelidikan kematian ibu dan anak bernama Grace Arijani Harapan (64) dan David Arianto Wibowo (38) itu dihentikan setelah tidak ditemukan unsur pidana.
- Ibu dan Anak Tewas di Cinere Depok Tinggalkan Pesan Sejak 2017, Berikut Isinya
- Tak Ditemukan Pidana, Polisi Hentikan Penyelidikan Ibu dan Anak Meninggal di Cinere Depok
- Cara Polisi Menguak Tabir Kematian Ibu dan Anak di Cinere yang Jasadnya Ditemukan sudah Mengering
- Polisi Periksa Dua Nama pada Surat yang Ditemukan dalam Kasus Ibu dan Anak Tewas Mengenaskan di Cinere Depok
Dokter Spesialis Forensik RS Polri, Asri Megaratri Pralebda mengatakan, Grace dan David meninggal akibat kekurangan oksigen.
Polisi merunutkan bahwa ditemukan kelainan keadaan organ-organ dalam pada jenazah Grace dan David yang mengakibatkan resiko kerentanan yang tinggi.
"Pada kondisi kurangnya O2 dalam ruangan, sehingga terjadi pada jenazah ini ya sehingga menyebabkan kematian," kata Asri kepada wartawan, Jumat (6/10).
Kekurangan oksigen pada kedua jenazah tersebut dikarenakan sempitnya ruangan atau lokasi dua mayat itu ditemukan di dalam kamar mandi.
"Kami menyimpulkan bahwa keadaan kekurangan oksigen di TKP yang ditunjang dengan kondisi TKP yang sempit, akan mengakibatkan korban mati lemas," ujar Asri.
Tidak ditemukan unsur pidana
Polisi memastikan tidak ada peristiwa tindak pidana kasus penemuan mayat ibu dan anak dalam kondisi mengenaskan di perumahan kawasan Cinere, Depok. Diketahui, kedua jenazah itu atas nama Grace Arijani Harapan (64) dan David Arianto Wibowo (38).
"Berdasarkan metode Scintific Crime Investigation terdapat dugaan kuat bahwa adanya niat dari Grace Arijani Harapan dan David Arianto Wibowo untuk mengakhiri hidupnya sejak tahun 2017," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Jumat (6/10).
Polisi menghentikan penyelidikan perkara tersebut. Sebab, dari hasil Inter-Kolaborasi Profesi dalam rangka Scientific Crime Investigation yang dilakukan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama dengan Puslabfor Mabes Polri, Kedokteran Forensik tidak menemukan tindak pidana terkait penemuan mayat ibu dan anak tersebut.
"Digital Forensik, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, sehingga penyelidikan dihentikan karena tidak ditemukan peristiwa pidana," kata Hengki.