Moeldoko: Negara yang punya teknologi berebut lihat kekayaan RI
Moeldoko mengatakan, di sinilah pesantren harus mengambil bagian dalam menyelamatkan skeptisme generasi muda.
Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko mengungkapkan sejatinya dunia selalu mencari keseimbangan baru. Negara-negara yang memiliki kekayaan alam selalu menjadi sasaran negara besar untuk diadu domba.
"Hampir semua negara yang punya mineral jadi konflik kepentingan negara besar. Negara yang punya teknologi akan berebut melihat kekayaan Indonesia," kata Moeldoko pada acara Rapimnas DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) di Hotel Grand Menteng, Rabu (27/1).
Moeldoko mengatakan, pergerakan selalu berputar dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dulu Indonesia pernah menjadi bagian dari pergolakan saat sebelum kemerdekaan. Kemudian bergeser ke Vietnam, Suriah dan terus bergeser.
"Perang bisa masuk lewat ideologi, politik, budaya dan sebagainya. Saat ini kita telah tengah diperangi lewat kebudayaan," tutur Moeldoko.
Menurut Moeldoko, budaya asing datang masuk ke Indonesia, lalu secara bertahap melunturkan kultur agama. Melunturkan ideologi bernegara hingga bangsa ini dibuat skeptis.
"Bangsa ini dibuat skeptis. Hasil dari perang budaya menyenangkan korban. Kondisi ini jika tidak disikapi akan berdampak lebih parah. Wong korban kok merasa senang," jelas dia.
Moeldoko mengatakan, di sinilah pesantren harus mengambil bagian dalam menyelamatkan skeptisme generasi muda. Merangkul generasi muda untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang sesuai ajaran agama.
"Pesantren menjadi media penengah, media yang menyejukkan api-api konflik. Secara tradisi pesantren sudah memiliki kontribusi terhadap kemajuan bangsa," ia mengakhiri.