Moeldoko: Presiden Jokowi Sangat Komitmen pada Isu Perubahan Iklim
"Komitmen Presiden sangat kuat pada isu ini, bahkan sudah tertuang melalui beberapa kebijakan," kata Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki komitmen yang kuat terhadap isu perubahan iklim. Salah satunya, melalui Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan
"Komitmen Presiden sangat kuat pada isu ini, bahkan sudah tertuang melalui beberapa kebijakan," kata Moeldoko saat bertemu Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Lars Bo Larsen di Gedung Bina Graha Jakarta, sebagaimana dikutip dari siaran pers, Jumat (4/5/2021).
-
Bagaimana cara Jokowi mengatasi perubahan iklim? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Jokowi mengatakan ancaman perubahan iklim itu nyata? “Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pasokan air? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk memperkuat pemenuhan air bagi kebutuhan 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
Dia meyakini keberadaan Perpres Nomor 55 tahun 2019 akan secara masif mendorong produksi mobil listrik. Terlebih, kata Moeldoko, aturan tersebut juga telah didukung melalui penyusunan peta jalan peralihan mobil konvensional ke listrik.
Tidak hanya itu, Moeldoko menyatakan bahwa Jokowi juga berkali-kali menyampaikan komitmen terhadap isu climate change dan energi baru terbarukan (EBT). Misalnya, saat berpidato pada United Nations UN Climate Change Conference the Conference of the Parties COP21, Paris 2015.
Dalam forum itu, ditegaskan komitmen menjaga kenaikan temperatur global tidak melebihi 20 derajat celcius dan mengupayakan menjadi 1,50 derajat celcius. Ada pula Komitmen Nasional sesuai dengan Amanat UU No 16/2016 tentang Pengesahan Paris Agreement yakni, menurunkan emisi Gas Rumah Kaca 29 persen.
"Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia punya tanggung jawab yang tinggi terhadap lingkungan secara global," jelas Moeldoko.
Terkait isu EBT, Moeldoko menuturkan Indonesia beromitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 314 sampai 398 juta ton CO2 pada tahun 2030. Upwya ini dilakukan melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.
Kemudian, Indonesia juga menuju Net Zero Emission 2050 seperti yang tertuang dalam Pidato Jokowi pada Leaders Summit on Climate, 22 April 2021. Pemerintah ingin menurunkan kebakaran hutan hingga 82 persen.
Saat ini, pemerintah Indonesia sedang membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia seluae 12.500 hektare yang berlokasi di Kalimantan Utara, terbesar di dunia. Indonesia juga membuka investasi terhadap transisi energi yang sangat besar untuk investasi pengembangan biofuel, industry baterai lithium, dan juga kendaraan listrik.
"Selain itu pengembangan energi terbarukan di berbagai daerah juga terus didorong termasuk pembangkit listrik tenaga sampah dengan diresmikannya PLTSa Surabaya oleh Presiden Joko Widodo baru-baru ini," tutur Moeldoko.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Mahasiswa IPB Bikin Es Krim Ramah Lingkungan, Miliki Nilai Karbon Rendah
Peran Rumput Laut sebagai Penjaga Bumi dari Perubahan Iklim
Sri Mulyani: 4,1 Persen Anggaran RI untuk Atasi Dampak Perubahan Iklim
Aksi Aktivis Protes Kerusakan Iklim Lewat Karangan Bunga
5 Selebritas Dunia Gelontorkan Hartanya untuk Perubahan Iklim