Moeldoko Sebut Kasus Covid-19 di Kudus Harus Jadi Pelajaran Bersama
Dia juga mengatakan tren kenaikan angka kasus positif secara signifikan dapat menjadi pelajaran bersama seluruh masyarakat Indonesia bahwa corona masih ada dan masih berbahaya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar Kudus, Jawa Tengah, dan daerah lain tidak abai terkait penanganan Covid-19. Hal tersebut seiring melonjaknya kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dalam beberapa pekan terakhir.
"Kita tidak boleh abai. Jangan sampai terjadi di daerah lain, kita harus tetap disiplin protokol kesehatan," jelas Moeldoko di Jakarta, Jumat (4/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Dia juga mengatakan tren kenaikan angka kasus positif secara signifikan dapat menjadi pelajaran bersama seluruh masyarakat Indonesia bahwa corona masih ada dan masih berbahaya.
Diketahui kasus positif Covid-19 di Kudus terjadi usai Liburan Hari Raya Idulfitri. Puluhan desa terkena, angka kematian di kawasan ini meninggi. Bahkan kata dia banyak tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi dua kali pun terkena. Mengutip data Dinas Kesehatan Kudus per 2 Juni 2021, kasus Covid-19 di Kudus mencapai 1.243.
Dari jumlah itu, 287 pasien dalam perawatan dan 956 isolasi mandiri. Kemudian sebanyak 189 tenaga kesehatan dinyatakan positif tertular virus corona, dan salah seorang diantaranya sudah meninggal dunia. Angka tersebut juga menjadikan Kudus sebagai satu-satunya zona merah Covid-19 di Pulau Jawa dalam sepekan terakhir.
"Presiden telah memerintahkan seluruh Menteri, Satgas Covid dan Gubernur Jawa Tengah mengantisipasi kondisi di Kabupaten Kudus yang mulai kewalahan menampung pasien. Kementerian kesehatan juga telah memeriksa sampel Covid 19 di wilayah itu untuk dideteksi apakah penularan Covid di wilayah itu akibat mutasi baru," bebernya.
Dia juga mengatakan pihaknya tetap melakukan monitoring atas perkembangan pandemi Covid di seluruh daerah paska libur lebaran, juga maraknya kerumunan di Kawasan wisata. Termasuk juga munculnya kerumunan di banyak hajatan. Dari hasil monitoring ditemukan fenomena bagaimana masyarakat tidak cukup disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Sekali lagi, kita harus belajar apa yang terjadi di Kudus untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Apa yang terjadi di Kudus bisa terjadi di banyak tempat di Indonesia jika masyarakat tidak disiplin menjaga protokol kesehatan, tetap 3 T dan 3 M," tegasnya.
Moeldoko juga mengingatkan, upaya mengendalikan Covid hanya akan berhasil jika pemerintah pusat, daerah, media dan masyarakat bersama-sama menjaga disiplin protokol kesehatan, dan menghindari kerumunan.
"Semaksimal mungkin dilakukan massif di wilayah yang dikenal zona merah seperti Kudus," pesanya.
Selain itu, Moeldoko juga menegaskan pentingnya penguatan kembali Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kabupaten Kudus, terutama di perbatasan wilayah untuk membendung pergerakan. Moeldoko juga meminta agar seluruh tokoh masyarakat, juga tokoh agama yang ada di Kudus untuk membantu mengampanyekan disiplin protokol kesehatan demi mengendalikan kondisi.
"Terutama menghindari kerumunan, menunda dulu tradisi ziarah keagamaan. Tanpa mengurangi rasa hormat kita pada tradisi, tunda dulu demi menyelamatkan keluarga kita," ujarnya.
Baca juga:
Tantangan Reformasi Perpajakan Dalam dan Luar Negeri Saat Pandemi
Jabar Laporkan Kasus Aktif dan Sembuh Covid-19 Tertinggi pada 4 Juni
Keluarga Tak Jujur, Pemakaman Pasien Positif Covid-19 di Bantul Tanpa Prokes
Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 4 Juni 2021
Tekan Angka Kematian, Satgas Tingkatkan Pengetahuan Nakes Tangani Pasien Covid-19