Moeldoko Sebut Polisi Represif ke Pendemo Karena Lelah jadi Uncontrol
"Kalau terjadi anarkis sebenarnya kita semua enggak menginginkan," kata Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan aksi demonstrasi mahasiswa berujung tindakan anarkis. Dia mengatakan polisi sebetulnya juga tidak ingin bertindak anarkis kepada massa aksi.
"Kalau terjadi anarkis sebenarnya kita semua enggak menginginkan. Sama polisi juga tidak menginginkan, betul-betul tidak menginginkan, siapa sih yang mau ada korban?" ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/9).
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Siapa saja yang ikut berdemo di depan gedung DPR RI? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Apa yang mendorong DPR untuk mengajak kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? “Pastinya, kami ikut senang akan capaian ini dan semoga bisa memotivasi desa-desa lainnya. Sehingga, nantinya 179 desa yang ada di Bekasi bisa mendapat tambahan Dana Desa. Karenanya, kita perlu memperbaiki kinerja dalam pencapaian output dan outcome dari Dana Desa supaya bisa mendapatkan insentif tambahan,” ujar Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/10).
Menurutnya, kelelahan merupakan salah satu penyebab aparat akhirnya bertindak represif terhadap massa aksi. Untuk itu, Moeldoko meminta agar para mahasiswa tak memaksa menggelar aksi demo hingga malam hari.
"Itu batas kelelahan itu muncul, jengkel muncul, marah muncul, akhirnya uncontrol. Begitu uncontrol, aparatnya juga kadang-kadang uncontrol, sama-sama lelah," jelasnya.
Mantan Panglima TNI itu meminta para aparat kepolisian bertindak profesional dan proporsional dalam menghadapi demonstran, seperti intruksi Presiden Jokowi. Di sisi lain, Moeldoko mengingatkan massa aksi agar tak melakukan tindakan anarkis saat melakukan demonstrasi.
"Kalau sepanjang demo menyuarakan oke, kita gak ada masalah. Tapi jangan sampe demo itu memunculkan, satu tindakan anarkis yang merugikan semuanya, memunculkan rasa takut bagi semuanya, mengganggu publik," tutur Moeldoko.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyampaikan, dari aksi demonstrasi di DPR pada Selasa 24 September 2019 kemarin, 254 mahasiswa menjalani rawat jalan dan 11 lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit. Kapolda mengatakan mereka yang dirawat ini bermula karena semburan gas air mata.
Gatot Eddy mengatakan, tak ada korban jiwa dalam aksi demonstrasi tersebut. Sementara itu dia juga menyebutkan ada 39 anggota kepolisian yang terluka.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Jawaban Polisi Soal Pakai Gas Air Mata Kedaluwarsa Hadapi Demonstran
Dampak Demo Pelajar, Stasiun Palmerah Tak Dapat Dilalui KRL
Data Korban Demo Mahasiswa Berakhir Ricuh di Makassar
Ketua DPR Sebut Pembakaran Pos Polisi di Palmerah Bukan Dilakukan Mahasiswa
Pertemuan Batal, Ketua DPR Sebut Mahasiswa Masih Konsolidasi