Momen Haru Biru Jenderal Bintang Dua Bertemu Bayi Lahir di Pengungsian Saat Konflik Yalimo, Sampai Diberi Nama Spesial
Meski hanya lewat video, Kapolda Mathius D Fakhiri tampak haru bercampur bahagia. Karena Martha yang dulu berusia 7 hari kini berusia 3 tahun.
Martha adalah nama pemberian dari Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri
- Brigjen Patrige Renwarin Resmi Jabat Kapolda Papua Gantikan Mathius D Fakhri
- Jejak Mengkilat Komjen Mathius Fakhiri, Bikin Sejarah Kapolda Papua Pertama Pangkat Bintang Tiga
- Naik Pangkat jadi Komjen, Ini Sederet Prestasi Kapolda Papua Mathius Fakhri
- Kapolri Naikkan Pangkat 12 Pati Polri, Kapolda Papua Mathius Fakhri Jadi Jenderal Bintang Tiga
Momen Haru Biru Jenderal Bintang Dua Bertemu Bayi Lahir di Pengungsian Saat Konflik Yalimo, Sampai Diberi Nama Spesial
Yusi Martha Guinia atau biasa disapa Martha kini sudah berusia tiga tahun. Nama itu diberikan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri saat bertemu di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pengunungan, pada 30 Juni 2021 silam.
Martha merupakan anak dari pasangan suami-istri Yulius dan Sri Komariah.
"Hallo Martha, apa kabar? Sekarang ko sudah besar, ko sehat-sehat to?" ucap Irjen Pol Mathius D Fakhiri, saat menyapa Martha, lewat video call, yang dipangku ibunya Siti Komariah.
Meski hanya lewat video, Kapolda Mathius D Fakhiri tampak haru bercampur bahagia. Sebab saat pertema kali bertemu dahulu, balita perempuan itu baru berusia satu minggu.
Kapolda mengenang momen pertemuannya dengan Martha. Kali itu, dia sedang melakukan kunjungan kerjanya ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pengunungan untuk melihat langsung permasalahan sosial di mana masyarakat di Kabupaten Yalimo mengungsi ke Kota Wamena.
Mereka mengungsi usai terjadi kerusuhan akibat Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati di Elelim, Kabupaten Yalimo. Mereka yang ingin meninggalkan Elelim justru tak bisa karena massa memblokde jalan keluar dan masuk ke wilayah tersebut.
Hampir selama satu minggu para pengungsi terkurung di Elelim dengan stok bahan makanan yang terbatas.
Kerusuhan tersebut terjadi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo nomor urut 1, Erdi Dabi -Jhon Wilil.
Blokade jalan berhasil dibuka setelah Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri turun langsung ke lokasi dan menemui massa di Kabupaten Yalimo.
Setelah blokade dibuka, sebanyak 1.025 warga memilih mengungsi ke Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Di antara ribuan warga Yalimo yang mengungsi ke Kota Wamena, ada seorang ibu bernama Siti Komariah. Kala itu, dia sedang hamil besar.
Yulius selaku suami dari Sri Komariah, tidak pernah menyangka bahwa bayi ketiga yang sedang dikandungi istrinya tersebut akan lahir saat kondisi Yalimo tengah mencekam, apalagi dalam pengungsian. Sri melahirkan bayi perempuan dibantu dokter yang ada di tempat pengungsian.
Tepat tanggal 30 Juni 2021, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri berkunjung ke tempat pengungsian warga Yalimo di Gedung Tongkonan Wamena.
Itulah momen pertemuan pertama seorang Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dengan seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang berusia 7 hari.
Kemudian Yulius, ayah dari bayi perempuan itu, meminta Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri untuk memberi nama kepada bayinya yang baru berusia satu minggu.
Kaget atas permintaan tersebut, kemudian Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri pun mengucapkan satu nama yang sangat berarti dalam hidupnya.
Kapolda Papua Irjen Mathius memberi nama kepada bayi itu dengan nama Martha.
Pemilihan nama Martha tersebut agar mudah diingat. Kebetulan juga, mendiang ibu sang Jenderal bernama Martha Kabuare.
Usai pertemuan tersebut, Kapolda Papua dan Martha belum pernah lagi bertemu.
Diketahui kini Martha bersama bapak dan ibunya serta saudara- saudaranya tinggal di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Setelah 3 tahun tak berjumpa, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri tiba-tiba ingin bertemu Martha.
Bahkan niat untuk bertemu dengan Martha sengaja diagendakan khusus oleh sang Jenderal.
"Kalau saya ke Wamena, jika sempat nanti saya akan ke Yalimo. Namun jika tidak, saya akan minta Kapolres Yalimo bawa ibu dan Martha ke Wamena," ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri via telepon kepada Martha.