Momen Prabowo Cek Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Prabowo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin, (2/12). Prabowo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden Senin (2/12), Prabowo tiba di kawasan BLUPPB Karawang sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menuju menara pandang untuk meninjau tambak budidaya ikan nila salin.
- Menteri Prabowo Subianto ini Jadi Sorotan, Usai Olahraga Langsung Mampir Makan di Warteg
- Momen Prabowo Kaget Dapat Kejutan Ulang Tahun ke-73 Saat Pembekalan Calon Wakil Menteri
- Prabowo Beri Pembekalan ke Menteri dan Wamen, Gibran dan Sejumlah Tokoh tiba di Hambalang
- Momen Prabowo Salami Mantan Panglima ABRI, Mendadak Salfok ke Tanda Kehormatan Sang Jenderal Senior
Dari atas menara, Prabowo menyaksikan langsung proses budidaya yang berlangsung di kawasan tersebut. Setelahnya, Sakti Wahyu Trenggono memberikan penjelasan melalui display panel mengenai potensi dan produktivitas tambak budidaya ini.
Trenggono menjelaskan, tambak ikan nila salin di Karawang memiliki target produksi mencapai 80-100 ton per hektar per siklus. Prabowo bersama Trenggono serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan kemudian melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu kolam tambak.
Penebaran ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak serta mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbasis ekonomi biru.
Setelah itu, Prabowo meninjau area pendederan benih ikan nila salin yang menjadi bagian dari siklus awal budidaya. Dia juga menyempatkan diri menyapa warga dan para pembudidaya ikan yang berada di sekitar kawasan tambak.
Budidaya Ikan Nila Salin untuk Program Makan Bergizi Gratis
Program budidaya ikan nila salin di BLUPPB Karawang akan mendukung penyediaan makanan bergizi gratis berbasis protein ikan kepada masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan anggaran untuk program makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil. Dia menyampaikan makan bergizi gratis per anak dan ibu hamil Rp10.000 untuk 1 hari.
"Kalau kita rinci, program (makan) bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak per ibu hamil itu 10.000 per hari," kata Prabowo dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Prabowo menuturkan bahwa pemerintah ingin anggaran untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp15.000 per anak dan ibu hamil untuk 1 hari. Namun, kata dia, anggaran negara tak memadai.
"Kita ingin Rp15.000, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000," ujarnya.
Dia memastikan bahwa menu makanan yang diberikan tetap bermutu dan bergizi, meski anggarannya hanya Rp10.000. Menurut Prabowo, apabila satu keluarga memiliki tiga sampai 4 anak, maka akan dapat Rp30.000 per hari.
"Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi. Kalau rata-rata keluarga golongan yang berada dalam keadaan katakanlah di desil-desil bawah itu kita perkirakan anaknya rata-rata 3 sampai 4 berarti setiap keluarga bisa menerima minimal rata-rata bisa Rp30 ribu per hari. Ini kalau 1 bulan ini bisa Rp2,7 juta," tutur Prabowo.