Momen Prabowo Subianto Jamu 9 Pimpinan Negara Usai Dilantik jadi Presiden
Pertemuan itu sebagai bentuk penghormatan Prabowo kepada pemimpin negara lain yang sudah jauh-jauh datang ke Jakarta
Usai dilantik menjadi Presiden RI, Prabowo Subianto langsung menerima tamu negara di Istana Merdeka, Jakarta. Ada sembilan pemimpin negara yang diterima oleh mantan Menteri Pertahanan itu secara bergantian.
Mereka adalah Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Richard Marles, Menlu Britania Raya dan Irlandia Raya David Lammy Wakil PM Selandia Baru Winston Peters dan PM Singapura Lawrence Wong.
- Momen Presiden Prabowo Bikin Kaget Jenderal Bintang Empat, Peserta di Ruangan Langsung Sikap Sempurna
- Momen Santai Prabowo Ngopi Sambil Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Perdana
- Pernah Berjuang Bersama, Prabowo Bagikan Momen Tertawa Bareng Ketum PDIP Megawati
- Momen Prabowo Grogi Ajak Tamu Negara Bersulang: Maaf Kalau Belum Pengalaman
Selain itu, ada PM Papua Nugini James Marape, PM Korea Selatan Han Duck-Soo, PM Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas, Wakil Presiden Laos Pany Yathotou dan Wapres Han Zheng.
"Sore ini berlangsung pertemuan presiden Prabowo Subianto dengan beberapa pimpinan negara sahabat yang hari ini ikut datang dalam acara pelantikan presiden di MPR RI tadi., Ada mungkin 9 negara hari ini yang datang kepala negara ke istana, untuk disambut presiden Prabowo Subianto," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi di Istana, Jakarta, Minggu (20/10).
Menurut Hasan, hal ini adalah bentuk penghormatan Prabowo kepada pemimpin negara lain yang sudah jauh-jauh datang ke Jakarta. Prabowo juga ingin mempererat kerja sama antar negara sahabat.
"Ini merupakan courtesy penghormatan disambut langsung presiden Prabowo Subianto karena pimpinan ini datang jauh ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan ini juga upaya mempererat kerja sama dan potensi dengan negara sahabat tersebut," tuturnya.
Hasan menuturkan, Prabowo tidak akan terlibat dengan kerja sama pakta pertahanan tertentu. Sikap Indonesia tetap non blok.
"Tapi kita akan tetap berada di garis kebijakan luar negeri kita yang non blok dan kerja sama dengan semua negara. ini mungkin konpers pertama di masa pemerintahan bapak presiden Prabowo Subianto," ucapnya.