MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Ditargetkan Berfungsi Tahun 2027
Saat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
Saat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
- FOTO: Penampakan Terkini Progres Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota
- Jokowi Resmikan Pembangunan MRT Jakarta Fase Timur-Barat dari Tomang Menuju Kembangan
- Jokowi Canangkan Pembangunan MRT Fase 1 Hubungkan Medan Satria-Tomang
- Jokowi: Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Capai 28,4 Persen, Lampaui Target Saya
MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota Ditargetkan Berfungsi Tahun 2027
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 2A rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota dapat berfungsi pada tahun 2027.
Jokowi mengatakan proyek MRT bukan merupakan pekerjaan mudah karena harus dikerjakan di tengah keramaian Jakarta.
"Berfungsi kita harapkan nanti di 2027. Ini pekerjaan yang tidak mudah karena harus bekerja di dalam keramaian Jakarta juga yang di bawah waktu membuat tunnel terowongannya juga bukan sesuatu yang gampang, tapi progresnya sudah di atas target," jelas Jokowi usai meninjau MRT Jakarta fase 2A di Stasiun MRT Monas, Jakarta, Jumat (15/12).
Dia menilai pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen. Jokowi menyebut capaian tersebut sudah melampaui target yang dicanangkan.
"Jadi untuk fase 2A dari Bundaran HI menuju ke Kota dari target perencanaan 27 persen sekarang sudah mencapai 28,4 persen, lebih dari target, saya kira bagus," ujarnya.
Saat meninjau proyek MRT tersebut, Jokowi juga melihat terowongan dari Monas menuju Bundaran HI. Setelah fase 2A rampung, berikutnya proyek akan dilanjutkan dengan fase 2B dari Kota menuju Ancol.
"Tinggal nanti diteruskan ke yang fase 2B dari Kota ke Ancol," tutur Jokowi.
Sementara itu, terkait dengan rencana pembangunan MRT dari timur ke barat, Jokowi menyebut bahwa semuanya masih dalam proses dan akan segera diputuskan.
Menurut Jokowi, keputusan akan diambil pemerintah setelah melakukan perhitungan dan studi.
"Kalau hitung-hitungan, kalau kalkulasi studinya sudah rampung semua, langsung kita putuskan. Karena memang Jakarta membutuhkan transportasi massa yang terintegrasi bukan sendiri-sendiri," pungkas Jokowi.