Muhammadiyah Ingatkan Tak Mudik saat Pandemi Bentuk Empati ke Tenaga Medis
Haedar mengatakan bahwa tidak mudik dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah bentuk perwujudan dari sikap tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, dan kesalehan diri dalam memahami agama.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta warga mendukung aturan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah. Ia menilai, dengan begitu merupakan bentuk empati terhadap tenaga medis yang mesih berjuang merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di rumah sakit.
"Kita harus berempati kepada tenaga-tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan para relawan dalam menghadapi Covid-19 ini," ujar Haedar Nashir, Seperti dikutip Antara, Selasa (13/4).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Haedar mengatakan bahwa tidak mudik dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah bentuk perwujudan dari sikap tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, dan kesalehan diri dalam memahami agama.
Menurutnya, masyarakat harus saling menjaga dan saling peduli terhadap satu sama lain. Mudik dikhawatirkan dapat membuat angka kasus semakin tinggi, sebab masyarakat bisa saja tertular maupun menularkan.
"Karena belum memungkinkan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya warga bangsa tidak perlu mudik di tahun ini, apalagi bila mudik itu kemudian kita menjadi tidak disiplin dan menambah rantai penularan Covid-19," kata dia.
Ia meminta masyarakat untuk lebih bersabar dan tak saling membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Dengan mematuhi segala upaya penanganan Covid-19, Haedar yakin Covid-19 akan segera teratasi dan mengakhiri semuanya.
"Karena itu, tidak perlu mudik dan jangan sampai kita merasa berat mudik yang justru nanti kita kalau mudik kemudian menambah rantai penularan," kata dia.
Di sisi lain, selain didorong untuk terus memanjatkan berdoa kepada Sang Pencipta agar pandemi segera berakhir, menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti semua anjuran menjadi sebuah ikhtiar.
"Itu semuanya merupakan wujud dari ikhtiar kita yang harus optimal disertai dengan kesadaran antar warga bangsa kita. Kita selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir, tetapi ikhtiar tetap kita lakukan secara kolektif dan penuh pertanggungjawaban," kata dia.
Baca juga:
Antisipasi Mudik Lebaran 2021, Begini Skenario Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi Teken Aturan Cuti Bersama Dua Hari untuk PNS di 2021
Ernest Prakasa Tanggapi Larangan Mudik Lebaran, Sampaikan Ini
Wagub DKI Sebut SIKM Saat Larangan Mudik Tak Bisa Dipalsukan
Mudik Lebaran 2021 Resmi Dilarang, PWNU Jatim Nyatakan Sikap Ini
Polri Perbanyak Titik Penyekatan Agar Masyarakat Tak Lolos Mudik