MUI Sulteng tolak acara Miss Waria digelar di Palu karena merusak moral
Merusak moral, MUI Sulteng tolak acara Miss Waria digelar di Palu. Kegiatan rencananya dilaksanakan pada 25 Februari di Hotel Santika Palu. Namun rencana tersebut mendapat penolakan keras dari warga, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa karena dianggap hanya akan merusak moral.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah berharap, tidak ada kegiatan yang berbau Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Palu yang dilaksanakan oleh pihak manapun. Ketua MUI Sulteng, Habib Ali Al-Djufrie mengatakan, kegiatan yang berbau LGBT sama sekali tidak bermanfaat bagi generasi muda di daerah itu.
"Kita tidak ingin kegiatan-kegiatan seperti itu diadakan lagi di Kota Palu walaupun LGBT itu ada. Kita bukan memusuhi," katanya usai memberi sambutan pada Musyawarah Daerah (Musda) ke VIII MUI Sulteng di Asrama Haji Transit Palu, Jumat malam. Dikutip dari Antara, Sabtu (10/2).
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Siapa Kyra Wahab? Ariyo Wahab jadi sorotan netizen gara-gara anak sulungnya, Kyra Wahab, yang cantik banget dan udah tambah dewasa.
-
Kapan kira-kira budaya Wari berkembang? Budaya Wari merupakan budaya yang ada pada abad ke-7 - ke 13 di wilayah bagian Peru. Namun pada tahun 1100 Masehi, budaya Wari dihancurkan oleh Kekaisaran Inca yang saat itu sedang bangkit.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Kapan komunitas Wara-wiri Mengajar dibentuk? Sebelumnya Wara-wiri Mengajar berangkat dari sebuah taman baca masyarakat yang dibentuk sejak 2017 lalu.
Hal itu dikemukakannya terkait adanya rencana pemilihan Miss Indonesia Queen 2018 atau miss waria yang diselenggarakan New Roy Entertainment di Kota Palu.
Kegiatan rencananya dilaksanakan pada 25 Februari di Hotel Santika Palu. Namun rencana tersebut mendapat penolakan keras dari warga, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa karena dianggap hanya akan merusak moral anak-anak muda Kota Palu. Menurut Habib Ali, kegiatan tersebut hanya akan merusak moral anak-anak muda Kota Palu.
"Bisa saja kegiatan tersebut merupakan misi untuk menghancurkan akhlak," katanya.
Olehnya MUI Sulteng, lanjut Habib Ali, terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Palu maupun Pemerintah Sulteng agar tidak membiarkan kegiatan-kegiatan sejenis kembali diadakan di kabupaten maupun kota di Sulawesi Tengah.
Selain itu ia meminta agar kegiatan ke-LGBT-an tidak dijadikan komoditas politik oleh partai politik manapun hanya demi suksesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan pemilihan wakil rakyat di tingkatan daerah maupun pusat, mengingat tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik.
Sebelumnya warga Kota Palu sempat dibuat geram oleh rencana pemilihan Miss Indonesia Queen 2018 atau miss waria yang diselenggarakan New Roy Entertainment di Kota Palu. Namun kegiatan itu akhirnya batal setelah mendapat penolakan dari berbagai pihak.
Baca juga:
Din Syamsuddin soal LGBT: Perilaku itu tidak bisa dibenarkan
Temui Jokowi, Komisaris Tinggi HAM PBB bahas nasib LGBT di Indonesia
Belum sepakat, pembahasan pasal LGBT di RKUHP ditunda
Pemerintah siapkan dua opsi terkait pasal LGBT
Menyadarkan waria di Tanah Rencong
Batas umur pelaku pencabulan sejenis di RKUHP dicoret, sikap fraksi jadi penentu
Membuat waria 'macho' kembali