MUI: Tahun Baru Islam Jadikan Momen Merenung dan Evaluasi Diri
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengajak umat Islam untuk menjadikan pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah sebagai momentum bermuhasabah dalam memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengajak umat Islam untuk menjadikan pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah sebagai momentum bermuhasabah dalam memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.
"Pergantian tahun ini kita jadikan sebagai ajang untuk melakukan muhasabah atau waktu untuk mengevaluasi diri kita, baik sebagai individu, anggota keluarga, warga, bangsa, dan negara," ujar Anwar Abbas dikutip dari Antara, Senin (9/8).
-
Kapan umat Islam memperingati Tahun Baru Islam? Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang menandai sebagai tahun baru Islam.
-
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Link Twibbon Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Jatuh pada 7 Juli 2024
-
Apa yang dimaksud dengan Tahun Baru Islam? "Tahun baru Islam adalah saat kita merenungkan kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik di masa depan."
-
Apa makna dari ucapan Selamat Tahun Baru Islam di tahun baru Islam? Ucapan selamat tahun baru Islam bukan hanya sebagai bentuk ucapan seremonial biasa, melainkan memiliki dampak positif untuk umat dan bangsa.
-
Apa yang dirayakan pada Tahun Baru Islam? Tahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
-
Bagaimana umat Muslim merayakan Tahun Baru Islam? Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama, memperbanyak ibadah, serta meningkatkan amal dan kebaikan terhadap sesama. Di berbagai belahan dunia, umat Muslim berkumpul untuk merayakan momen ini dengan berbagai kegiatan, seperti pengajian, ceramah, dan doa bersama.
Anwar mengatakan, Indonesia masih berjuang untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Kesadaran bersama menjadi kunci dalam memutus rantai penularan virus mematikan ini.
Maka dari itu, kata dia, pergantian tahun baru Islam ini mesti dimaknai untuk mengevaluasi diri dan menyusun langkah perbaikan, utamanya menjaga keselamatan diri dan orang lain.
"Kemudian menyusun dan melakukan langkah perbaikan ke depan agar kehidupan kita dalam segala tingkatan bisa lebih baik dari hari kemarin. Apalagi, negara kita saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19," kata dia.
Pada kesempatan itu, Anwar juga mengajak umat untuk berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai panduan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila jangan hanya dimaknai secara tersurat, namun harus dengan langkah nyata dalam mengamalkannya.
"Untuk itu, pergantian tahun hijriah ini hendaknya bisa kita jadikan sebagai kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi diri," kata dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris MUI Bidang Fatwa Abdul Muiz Ali mengatakan, pergantian Tahun Baru Islam 1443 H mesti dijadikan momentum untuk hijrah memperbarui cara dan gaya hidup yang lebih baik.
Menurutnya, pada konteks pandemi seperti sekarang ini, penting untuk memaknai arti hijrah dalam perspektif yang lebih luas.
Hijrah dapat diartikan dengan meningkatkan ikhtiar secara lahir, seperti menjaga kesehatan, mengonsumsi barang yang halal dan suci, memakai masker, dan meningkatkan ikhtiar secara batin seperti memperbanyak zikir, membaca doa, membaca Alquran, mengamalkan puasa sunnah, bersedekah, dan ibadah lainnya.
"Islam mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan, termasuk menjaga diri dari wabah yang mengancam nyawa atau kesehatan," kata dia.
Baca juga:
Bacaan Doa Akhir & Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443, Lengkap dengan Lafalnya
25 Kata-Kata Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H, Penuh Doa dan Harapan
Ganjar Ingatkan Warga Tak Gelar Malam 1 Suro dan 17 Agustus Cegah Klaster Covid-19
Tahun Baru Islam 2021, Menag Ajak Umat Perkuat Semangat Gotong Royong Hadapi Pandemi
Jokowi: Teladani Akhlak Nabi, Hindari Syiar Kebencian