Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Harga vaksin Covid-19 sebaiknya tidak lebih dari Rp100.000
Mulai Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Berapa Harga Idealnya?
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, harga vaksin Covid-19 terus menurun. Pada 2022, harga vaksin global mencapai Rp200.000. Sementara tahun ini turun menjadi Rp90.000. Prediksi global, lanjut Dicky, harga vaksin Covid-19 pada 2024 merosot ke Rp70.000 dan Rp50.000 pada 2025. Menurut Dicky, Indonesia seharusnya mengikuti tren harga vaksin global. Idealnya, harga vaksin Covid-19 tidak lebih dari Rp100.000.
“Dalam konteks Indonesia, tidak bisa lebih dari Rp100.000,”
kata Dicky kepada merdeka.com, Rabu (26/7).
Dicky menjelaskan, ada tiga alasan harga vaksin Covid-19 terus menurun. Pertama, sudah banyak masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19. Kedua, animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi menurun. Ketiga, sudah banyak jenis vaksin Covid-19.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra berharap pemerintah memberikan vaksin Covid-19 gratis kepada masyarakat. Meskipun, Indonesia sudah memasuki era endemi Covid-19. “Harapannya sih kita tetap gratis kan saja lah untuk Covid-19,” ujar dia.
Menurut Hermawan, akan sulit bagi pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi jika vaksin Covid-19 berbayar. Dia mengungkit rendahnya pastisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi saat pemerintah menggencarkan program vaksin gratis.
“Yang gratis saja susah untuk mencapai cakupan apalagi berbayar,” kata Hermawan.
Salah satu warga Bekasi, Jawa Barat, Lia mengaku tak masalah bila pemerintah memberlakukan vaksinasi Covid-19 berbayar. Asalnya, harganya tidak terlampaui mahal. Dia berharap, harga vaksin hanya berada di kisaran Rp150.000 hingga Rp200.000. “Mungkin untuk Rp150.000-Rp200.000 ke bawah masih oke bayar sendiri,” kata Lia. Bila harga vaksin Covid-19 di atas Rp200.000, Lia meminta pemerintah menggelontorkan subsidi.