Mundur dari Menpora, Zainudin Amali Dinilai Hindari Konflik Kepentingan dengan PSSI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pengunduran diri Menpora Zainuddin Amali dan menunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (plt) Menpora.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui pengunduran diri Menpora Zainuddin Amali dan menunjuk Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (plt) Menpora. Zainudin Amali memutuskan mundur dari jabatannya untuk fokus mengurus federasi sepakbola sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Zainuddin Amali mundur karena tidak ingin terjadi konflik kepentingan jabatannya sebagai Menpora dengan hanya fokus mengurus sepakbola. Padahal, Menpora harus mengurus banyak cabang olahraga.
-
Kapan PSSI dibentuk? PSSI sudah hadir sejak zaman penjajahan Belanda dan dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1930.
-
Apa yang diterima oleh Ammar Zoni? Ammar, yang ikut serta secara virtual melalui Zoom, tampak terkejut saat mendengar keputusan tersebut. Dengan mata yang hampir meneteskan air mata dan suara yang bergetar, Ammar menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
-
Siapa yang mendirikan PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Mengapa penampilan Ammar Zoni mencuri perhatian? Penampilan Ammar Zoni terlihat sangat berbeda setelah beberapa waktu mendekam di balik jeruji besi Polres Metro Jakarta Barat. Ia terlihat mengenakan peci dan kaos hitam, dengan tasbih digunakan sebagai kalung. Perubahan pada tubuh dan wajah pria berusia 30 tahun ini bisa dikatakan sangat drastis. Ia tampak lebih berisi dengan rambut gondrong dan jenggot panjang, terlihat seperti tak terurus padahal sebelumnya Ammar dikenal dengan penampilan yang rapi.
-
Siapa yang menuntut Ammar Zoni? Pada persidangan kali ini, Jaksa Penuntut Umum menyampaikan tuntutannya, yang mengusulkan agar Ammar dihukum penjara selama dua belas tahun dan dikenakan denda sebesar Rp 2 miliar.
-
Mengapa PSSI dibentuk? Organisasi olahraga yang berdiri di zaman kolonial Belanda yaitu Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau disingkat PSSI sudah terbentuk sejak tahun 1930. PSSI sendiri sebagai bentuk upaya politik untuk menentang segala macam penjajahan.
"Menpora Amali ini mundur karena alasannya ingin mengurus sepakbola. Sebab, Menpora kan harus mengurus semua cabor, maka tidak etis hanya fokus mengurusi satu cabor saja dan untuk menjaga supaya tidak terjadi konflik kepentingan. Saya kira ini sikap yang luar biasa, mengutamakan etika dalam mengemban jabatan publik," jelas Ujang di Jakarta, Senin (13/3).
Sebenarnya, kata dia, posisi sebagai Menpora dan Waketum PSSI bisa berjalan bersamaan sepanjang bisa membagi waktu. Bahkan hal ini sudah diizinkan oleh Presiden Joko Widodo. Namun demikian, Menpora Amali tidak lakukan hal itu.
"Pak Amali ini menjadi contoh etika politik pejabat, yang memilih fokus di salah satu jabatan ketika diberikan dua jabatan sekaligus," katanya.
"Saya lihat, bagi Amali pengabdian bagi bangsa lebih penting, makanya tidak melihat jabatan itu tinggi apa rendah. Ini contoh bahwa pengabdian bagi bangsa dan negara bisa dilakukan dimana saja, asalkan dijalankan dengan sepenuh hati," tukasnya.
Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia ini berharap makin banyak politisi, pejabat, dan birokrat yang mengikuti jejak Amali. Tidak rakus dengan merangkap jabatan.
"Apalagi akhir-akhir ini kepercayaan terhadap pejabat publik dan pemerintah menurun karena kehidupan super mewah pejabat. Ini patut dicontohlah. Itu yang diharapkan masyarakat," tegas dia.
(mdk/ded)