Murid SD di Oku yang ditelanjangi guru jadi pemalu
"Saya jadi malu waktu buka baju di rumah. Saya selalu ganti pakaian di kamar sendirian, takut dilihat orang," ungkap RI
Usai dihukum gurunya dengan telanjang di depan teman-teman sekelasnya karena tidak membuat PR, membuat psikologi RI, salah satu dari dua murid kelas V SDN 8 Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku), Sumatera Selatan yang menjadi korban, terganggu.
Anak dari seorang TNI itu mengaku takut dan malu jika membuka pakaian di rumahnya. Lebih malu lagi saat dia dilihat orang lain, termasuk keluarganya, terutama adiknya.
"Saya jadi malu waktu buka baju di rumah. Saya selalu ganti pakaian di kamar sendirian, takut dilihat orang," ungkap RI, Rabu (23/4).
RI beberapa malam terakhir sejak kejadian yang membuatnya malu di muka teman-teman sekelasnya itu mengaku belajar bersama adiknya di rumah. Meski cuaca cukup panas, dia tak berani membuka baju.
"Saya tahankan saja panas-panas belajar," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, RI bersama temannya NI, murid kelas V SDN 8 Baturaja, Oku, Sumatera Selatan, ditelanjangi gurunya berinisial CAN di dalam kelas karena tidak mengerjakan PR.
Peristiwa yang tak patut dicontoh oleh guru lain ini terjadi pada Senin (14/4). Dua bocah itu tidak mengumpulkan PR yang diminta CAN yang tak lain wali kelas mereka. Alhasil, RI dan NI harus telanjang selama 30 menit di depan teman-teman sekelasnya.
Tragisnya, saat memerintahkan membuat PR tersebut, sang guru sudah mengancam akan menelanjangi bagi murid yang tidak mengumpulkan PR pada hari itu. Ancaman ini ternyata diamini murid-murid kelas V tersebut. Sehingga terjadilah kesepakatan antara guru dan murid untuk menelanjangi murid yang tak membuat PR.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumsel, Susna Sudarti mengungkapkan, tindakan guru yang mempermalukan siswa di sekolah masuk dalam kekerasan terhadap anak. Artinya, kekerasan tidak hanya pada tindakan fisik, tetapi juga perlakuan secara psikologis. Hal itu berdampak buruk terhadap perkembangan hidup anak.
"Kami akan usut tuntas kasus ini apalagi kejadiannya di dalam lingkungan sekolah. Siapa saja yang terlibat harus dihukum," kata dia.
"Anak menjadi tanggung jawab orang tua saat berada di rumah. Tapi jika di sekolah, anak-anak dititipkan kepada para guru. Harusnya guru mampu melindungi muridnya," sambungnya.