Murka Pj Gubernur Papua Tengah Saat Rumah Warganya Dibakar OTK
Pemprov Papua Tengah bukan anti demokrasi, tapi semuanya harus pada ruang-ruang, yang telah ditentukan," kata Ribka tegas.
Dia mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa warganya.
- Pemprov Jateng Minta Maaf Ulah Ajudan Pj Gubernur Nana Sudjana Tarik Kaki Wartawan Hingga Terjatuh
- Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai
- Murka Pj Gubernur Riau, Jalan Baru Diaspal Digali PDAM
- Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa
Murka Pj Gubernur Papua Tengah Saat Rumah Warganya Dibakar OTK
Rumah marbot di Papua Tengah dibakar orang tak dikenal. Peristiwa yang menimpa Sulistino terjadi di Jalan Jayanti, Kompleks Perum Pemda Kelurahan Wonorejo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (5/4) kemarin.
Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr Ribka Haluk, mengutuk kejahatan tersebut. Dia mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa warganya.
"Kami pemerintah daerah bersama seluruh aparat keamanan akan terus bekerja keras dalam menciptakan rasa aman, nyaman dan tenteram di tengah-tengah kehidupan masyarakat," kata Ribka di sela-sela Safari Ramadan ke masjid-masjid di kabupaten Nabire.
Ribka juga menyempatkan diri bertemu dengan Sulistino dan keluarga. Dia juga menyerahkan santunan Rp 500 juta untuk perbaikan rumah yang hangus terbakar.
Ribka mengungkapkan, Pemprov Papua Tengah turut prihatin atas kejadian Sulistino, yang juga penjaga musola.
"Dalam kesempatan ini kami menyerahkan bantuan Rp 20 juta kepada keluarga dan Rp 500 juta untuk perbaikan rumahnya dan musola, yang rusak. Ini langkah cepat Pemprov Papua Tengah, untuk menormalisasi dan stabilitas keamanan menjelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, yang kita harapkan bersama agar berjalan aman dan tenteram,” ujar Ribka.
Ribka mengimbau agar seluruh masyarakat di Provinsi Papua Tengah hidup bertoleransi. Sedangkan kepada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya bisa melakukan dengan cara-cara yang sudah ditentukan.
"Kepada siapa saja silakan menyampaikan aspirasinya dengan baik. Ada ruangnya yang terbuka secara luas. Apalagi negara ini, negara demokratis. Pemprov Papua Tengah bukan anti demokrasi, tapi semuanya harus pada ruang-ruang, yang telah ditentukan," kata Ribka tegas.