Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa
Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri merespons peristiwa kerusuhan saat iring-iringan jenazah Lukas Enembe di kabupaten hingga Kota Jayapura.
Sejumlah titik pun mengalami kerusakan dan pembakaran, khususnya di depan STAKIN (Sekolah Teologia Atas Injili) dan beberapa lokasi lainnya.
"Kami mencatat beberapa insiden selama pelaksanaan penyerahan Jenazah kepada pihak keluarga. Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan dan lima warga masyarakat. Selain itu, ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," tutur Mathius kepada wartawan, Kamis (28/12).
Menurut Mathius, total kerugian atas peristiwa itu masih dalam penghitungan. Diketahui, Muhammad Ridwan Rumasukun turut menjadi korban luka dan akan menjalani perawatan medis lebih lanjut di Jakarta.
"Momen ini seharusnya menunjukkan cinta kasih anak-anak kepada orang tuanya, dan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi," jelas dia.
Mathius berharap agar tidak ada lagi aksi kekerasan selama pengantaran jenazah Lucas Enembe dan meminta masyarakat menunjukkan duka dengan cara yang benar, sesuai dengan budaya anak Papua tanpa merugikan atau menganggu keamanan serta kenyamanan warga lainnya.
"Kami memberikan toleransi selama pengantaran jenazah, namun jika terjadi aksi lanjutan setelah pemakaman, kami tidak akan segan untuk melakukan tindakan tegas," ungkapnya.
Tidak ketinggalan, Mathius juga mengingatkan kepada masyarakat pendatang untuk menjaga kedamaian dan tidak mengambil langkah-langkah yang merusak suasana kerukunan di Tanah Papua.
"Meskipun beberapa aparat keamanan menjadi korban, saya menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen untuk melakukan pengamanan dan pengawalan hingga pemakaman selesai, agar massa dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman," Mathius menandaskan.