Musim Hujan, BBWS Pemali Juwana Percepat Normalisasi 8 Sungai di Jateng
Catatan kejadian banjir dari tiga tahun terakhir selalu meningkat
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana telah mempercepat normalisasi 8 sungai di 13 wilayah Jawa Tengah menjelang musim hujan. Normalisasi sungai dilakukan sebagai antisipasi pengendalian banjir dan rob pada musim penghujan.
"Jadi kami fokus melakukan perbaikan pengerukan sungai dari Kota Semarang hingga Kabupaten Jepara, seperti sungai Babon, sungai sayung di Demak hingga Sungai Juwana dalam rangka penanganan kejadian banjir di wilayah tersebut," kata Kepala BBWS Pemali Juwana, Adek Rizal di Semarang, Kamis (28/10).
-
Di mana normalisasi Sungai Deli akan dilakukan? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9).
-
Kapan normalisasi Sungai Deli direncanakan dimulai? Rencananya kegiatan normalisasi akan kami mulai pada 27 September 2023, dan akan berlangsung selama 64 hari kerja.
-
Kenapa banjir sungai bisa terjadi? Banjir sungai dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk badai hujan yang intens, kejenuhan air tanah, dan perubahan iklim.
-
Dimana normalisasi Sungai Deli akan dilakukan? Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada relokasi, pembongkaran, ataupun penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran Sungai Deli yang dinormalisasi sepanjang 32 Km mulai 27 September mendatang.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas normalisasi Sungai Deli? Normalisasi aliran Sungai Deli yang melintasi wilayah Medan ini dilakukan Pemkot Medan berkolaborasi dengan Kodam I/BB dan Kodim 0201/Medan dengan masa kerja selama 64 hari.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
Catatan kejadian banjir dari tiga tahun terakhir selalu meningkat. Pada Tahun 2019 terjadi di 11 titik, 2020 ada 59 titik, kemudian di tahun 2021 mulai Januari sampai akhir musim tahun ini tercata 106 titik kejadian.
Selain normalisasi sungai, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah kawat bronjong 3.600 unit, karung kapur 22 ribu dan 3.700 unit bio bag sebagai antisipasi longsor tanggung jebol.
"Setiap tahun itu kejadian banjir selalu bertambah titiknya, belum termasuk musim hujan di akhir tahun ini," jelasnya.
Adek berharap, dengan berbagai antisipasi pengendara banjir yang dilakukan oleh BBWS mampu menangani banjir dan rob di sejumlah daerah seperti Kota Semarang hingga Demak dan sekitarnya.
"Semoga banjir kali ini tidak akan separah tahun sebelumnya," pungkasnya.
Baca juga:
Banjir Sekadau Kalbar: 2.514 Rumah Terdampak dan Satu Orang Meninggal Dunia
Contoh Permasalahan Lingkungan Hidup, Ketahui Penyebab & Cara Mengantisipasi Bencana
2.541 Rumah Terendam Banjir di Sekadau, Satu Warga Meninggal
Badai Siklon Hantam Italia
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Hujan Lebat Disertai Kilat, Waspada Potensi Banjir