Musim Hujan, Warga di Sejumlah Daerah Mulai Terserang DBD
Di Kabupaten Tangerang, sejak awal tahun sebanyak 90 warga menderita DBD. Bahkan satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desiriana, penderita DBD paling banyak di Kecamatan Panongan.
Curah hujan di sejumlah wilayah belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Peralihan musim membuat sejumlah warga di berbagai daerah mulai terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Di Kabupaten Tangerang, sejak awal tahun sebanyak 90 warga menderita DBD. Bahkan satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran DBD di Jakarta? "Utamanya PSN 3M plus & vaksinasi. Gencarkan G1R1J/gerakan 1 rumah 1 kader jumantik dengan menunjuk petugas PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)," ucap dia.
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Desiriana, penderita DBD paling banyak di Kecamatan Panongan.
"DBD di Tangerang 90 orang, terbanyak di Panongan ada 27 kasus," ucap Desiriana, selasa (5/2)
Terpisah, Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, mengatakan dinas terkait akan terus meningkatkan kewaspadaan agar wilayah terjangkit DBD tak meluas. Upaya ini berkaca dari kejadian 2016 lalu, Kabupaten Tangerang menyandang status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
"Kita pernah masuk dalam kategori KLB dan jangan sampai itu terjadi lagi. Saat ini wabah DBD di Kabupaten Tangerang, masih dalam kondisi normal, namun curah hujan yang terus menerjang menjadi kewaspadaan bagi semua elemen masyarakat, sehingga pencegahan dini jauh lebih utama," kata dia.
Dia memastikan petugas terus mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta budaya 3M dengan cara Menguras, Membersihkan dan Menimbun.
"Jangan dilakukan dengan fogging atau pengasapan, karena itu tidak ada efeknya. Tapi, kita tingkatkan kebersihan lingkungan," ucap Zaki.
"Jika menemukan anggota keluarga yang sakit, langsung bawa periksa ke rumah sakit segera jangan menunda-nunda," ucap dia.
Warga Gunung Kidul Terserang DBD
Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puluhan warga terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), sejak awal Januari hingga sekarang.
Sekretaris Dinkes Gunung Kidul Priyanta Madya Satmaka di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan jumlah kasus DBD pada awal tahun ini meningkat dibandingkan dengan 2018.
Menurut data yang diperoleh, peningkatan terjadi hampir dua kali lipat. Pada awal tahun ini yang baru berjalan sebulan, sudah ada laporan 37 kasus DBD di Gunung Kidul.
"Kasus 2018 pada bulan yang sama sejumlah 19 kasus, jadi jauh lebih banyak saat ini," kata Priyanta.
Belajar dari kasus mewabahnya DBD yang terjadi di wilayah lain, pihak Dinkes mulai melakukan antisipasi pencegahan, salah satunya adalah mengupayakan juru pemantau jentik (jumantik) setiap rumah satu orang. Dengan adanya petugas di lapangan, nanti akan ada evaluasi dampak yang ditimbulkan.
Selain faktor itu juga perilaku masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih kurang. "Menurut kita gerakan PSN oleh masyarakat merupakan yang terpenting, sehingga tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak," katanya.
Priyanta menyebut ada beberapa faktor pemicu, salah satunya ialah curah hujan.
Kasus di tempat lain (luar wilayah) yang meningkat maka berpengaruh terhadap jumlah penderita di Gunung Kidul.
Kalau Jumlah jentiknya sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan "fogging" (pengasapan). "Fogging" tidak bisa dilakukan asal-asalan, harus melalui kajian terlebih dahulu, "Untuk itu, kami mendorong masyarakat untuk menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, dan serai-seraian. Karena tumbuhan tersebut tidak disukai nyamuk, kata dia.
Untuk wilayah endemik, Priyanta menyebut ada dua kecamatan dengan penderita paling banyak, yakni Kecamatan Karangmojo dan Wonosari.
Ia menyebut kasus DBD menyerang di segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Penderitanya tidak hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga kena. Ada beberapa kecamatan yang sampai saat ini belum ada penderitanya, kami berharap kecamatan lain tidak ditemukan DBD," harapnya.
Baca juga:
Cara Mencegah DBD dan Mengobati Demam Berdarah
Anies Tegaskan RSUD Jakarta Gratis untuk Pasien Demam Berdarah
Penderita DBD di Papua Capai 70 Orang, Kabupaten Biak Paling Banyak
813 Warga Jakarta Terjangkit DBD, Penderita Terbanyak di Kalideres
27 Pasien DBD Dirawat di RSUD Pasar Rebo
442 Warga Sumsel Terjangkit DBD, Empat Orang Meninggal
Satu Warga di Kupang Meninggal Akibat DBD