Musim penghujan di Semarang mundur sampai bulan depan
Menurut Zauyik, adanya El Nino sangat berpengaruh terhadap perubahan cuaca di Semarang.
Prakirawan Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Semarang, Zauyik, musim kemarau panjang masih terjadi di Semarang dan sekitarnya pada bulan ini. Menurut dia, curah hujan yang rendah telah membuat sejumlah wilayah mengalami bencana kekeringan hingga akhir Oktober.
"Karena pada awal bulan ini belum masuk pancaroba. Ya, kami kira musim penghujan akan mundur dari awal bulan menjadi awal November," ujar Zauyik, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Senin (13/10).
Menurut Zauyik, adanya El Nino sangat berpengaruh terhadap perubahan cuaca di Semarang. Bahkan, Zauyik memperkirakan musim penghujan bisa dimulai pada Desember mendatang bila fenomena suhu panas itu tak kunjung reda.
Dengan kondisi tersebut, katanya, maka bencana kekeringan dengan debit air menyusut drastis masih akan terjadi di daerah-daerah sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura). Meski demikian, hal tersebut tidak akan terjadi pada wilayah Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga. Sebab, mulai pertengahan Oktober mayoritas wilayah Kedu sudah diguyur hujan deras.
Adapun tinggi gelombang di perairan Samudera Hindia kini masih mencapai 3 meter dan sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran. Sementara ombak di perairan Laut Jawa kini diperkirakan masih 2 meter sehingga para nelayan diminta tetap waspada selama melaut.