Naikkan Harga Material Bangunan saat Bencana, 3 Pengusaha Ditangkap Polda NTT
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan tiga pengusaha bahan bangunan lantaran menjual material yang tidak sesuai harga standar, usai warga Kota Kupang dan sekitarnya dilanda Siklon Tropis Seroja, Rabu (7/4).
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengamankan tiga pengusaha bahan bangunan lantaran menjual material yang tidak sesuai harga standar, usai warga Kota Kupang dan sekitarnya dilanda Siklon Tropis Seroja, Rabu (7/4).
Direktur Kriminal Khusus Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun mengatakan, ketiga pelaku yang diamankan adalah MM, AN dan AKRB.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
"MM pemilik UD SJL di Jalan WJ Lalamentik nomor 47, Oebobo dan Jalan H.R Koro, Oepura. Pelaku menjual paku payung harga normal Rp27.000 per kilogram, menjadi Rp45.000 per kilogram," kata Johannes Bangun, Rabu (7/4).
Sementara NA pemilik UD DP di Jalan Fetor Foenay, Maulafa menjual seng 0,20 merek gajah duduk harga normal Rp53.000 per lembar, dijual menjadi Rp68.000 per lembar.
Seng 0,30 merek Calisco harga normal Rp70.000, dijual menjadi Rp90.000 per lembar. Paku payung harga normal Rp27.000 per kilogram, menjadi Rp40.000 per kilogram.
"Sementara pelaku AKRB pemilik UD KS di Jalan Surdiman Kuanino, menjual Triplex 6 mm yang harga normal Rp78.000 per lembar, dijual menjadi Rp100.000 per lembar," Ungkap Johannes Bangun.
Menurutnya, ketiga pelaku diduga melanggar UU nomor 05 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dengan ancaman hukuman lima bulan atau denda minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp25 miliar.
Mereka juga diduga melanggar UU nomor 08 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen. Pasal 8 dan 9 tentang dilarang menaikkan harga sebelum obral, dengan ancaman hukuman dua tahun, denda 500 juta.
Johannes Bangun mengimbau kepada pelaku usaha maupun masyarakat umum, agar tidak meraup untung sendiri di saat terjadi bencana alam, karena akan ditindak tegas oleh pihak kepolisian.
Baca juga:
Indeks Prestasi Korupsi RI Merosot, Pemerintah Nilai RUU Perampasan Aset Penting
Berkas Perkara Dilimpahkan, Wali kota Cimahi Nonaktif Segera Disidang
PPATK Sebut RUU Perampasan Aset Bisa Atasi Tindak Pidana Ekonomi
Kejagung Periksa Empat Orang Saksi Dalami Dugaan Korupsi Asabri
Ekspresi Wajah Samin Tan Saat Ditahan KPK
Usut Dugaan Korupsi Barang Cukai, KPK Turut Periksa Anggota DPRD Bintan