Narapidana teroris & narkoba bakal dibuatkan blok khusus super ketat
"Ini akan kita bangun di beberapa tempat."
Menteri Hukum HAM Yasonna Hamonangan Laoly berencana membangun blok khusus ruang tahanan narapidana kasus terorisme dan narkoba. Langkah itu dilakukan agar penjara tak menjadi tempat belajar mengembangkan paham dan jaringan teroris.
"Ini juga persoalan menggabungkan seseorang di satu lapas yang dilakukan lapas kelas satu, tapi di situ ada blok khusus yang super maksimum. Jadi bukan lapas tapi blok khusus yang sedang kita bangun. Termasuk blok khusus narapidana narkoba," kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/2).
Napi teroris itu akan ditempatkan di blok khusus yang dijaga sangat ketat aparat Kepolisian, TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dengan demikian, langkah itu diharapkan menghindari penyebaran paham radikalisme atau perekrutan jaringan teroris di dalam sel ruang tahanan, serta mengoptimalkan upaya deradikalisasi.
"Ini akan kita bangun di beberapa tempat. Ada di Kalimantan, NTT, Nusakambangan, Natuna," tuturnya.
Selain itu agar jejaring mereka tak mengembang, akan dilakukan sistem rotasi. Jadi akan ada penjadwalan agar secara acak tiap narapidana dipindahkan.
"Nanti dirotasi, jangan sampai membangun jaringan, pindah. Petugas juga dirotasi jangan sampai nyaman," pungkasnya.
Baca juga:
Perkelahian di Rutan Salemba, satu tahanan tewas ditikam
Kejagung tangkap tahanan yang kabur, 3 napi masih buron
Ada HP di sel tahanan, Ratu Atut dihukum memasak dan bersih-bersih
35 Napi LP Wanita Tangerang dihukum memasak dan bersih-bersih
Polisi tangkap Muyak, satu dari 13 narapidana kabur di Lapas Abepura
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Siapa yang menyatakan bahwa narkoba lebih berbahaya dari terorisme? Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Kenapa Komjen Pol Marthinus Hukom menilai narkoba lebih berbahaya dari terorisme? “Teroris berapa orang mungkin, tapi narkotik siapa pun juga, sama dengan teroris tapi narkotik dia menyerang sampai ke saraf-saraf, merusak manusia dan ini berbahaya dan bisa terancam generasi muda, bahkan mengancam keberlanjutan negara,” ucapnya.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.