NasDem usung 11 calon kepala daerah di pilkada serentak Jatim
Partai NasDem mengklaim tak meminta mahar dan enggan menerapkan politik jual beli dari para calon.
Partai NasDem mengajukan sebelas bakal calon kepala daerah masing-masing akan bertarung di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur, pada pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Buat memastikan bakal calon diusungnya itu tidak menyimpang, rencananya Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, akan memberi arahan khusus pada Sabtu (25/7).
Sebelas bakal calon mendapat restu dari Partai NasDem antara lain calon petahana Huda Nur. Dia akan bertarung di pilkada Kabupaten Tuban. Kemudian ada Mustofa Kamal Pasha (Kabupaten Mojokerto), Hadi Sucipto (Kabupaten Sidoarjo), Ipung Muhlisoni (Kabupaten Ponorogo).
Ada juga nama Budi Sulistiono (Kabupaten Ngawi), Kholik (Kabupaten Trenggalek), Saman Hadi Anwar (Kota Blitar), Rendra Kresna (Kabupetan Malang), Abdullah Azwar Anas (Kabupaten Banyuwangi), Faidah (Kabupaten Jember), dan Sahnan (Kabupaten Sumenep, Madura).
"Mereka (calon yang direkom NasDem) besok (25/7) yang akan kita undang, untuk mendapat motivasi dan arahan dari Ketua Umum Surya Paloh. Acara akan kita buka pukul 12.00 WIB di JX Internasional, Jalan A Yani, Surabaya," kata Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Effendi Choirie, Kamis (23/7).
Politikus akrab disapa Gus Choi ini menambahkan, bagi delapan daerah juga sama-sama menggelar pilkada serentak pada Desember mendatang, seperti Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Blitar, Pacitan, Kediri, Situbondo, Lamongan, dan Gresik, NasDem belum memberikan dukungannya ke pasangan calon mana pun.
"Sebab kita belum menemukan format yang pas. Karena setiap daerah memiliki dinamika politik yang berbeda, sehingga kita belum menemukan satu pun pasangan calon yang sesuai dengan visi-misi NasDem," dalih Gus Choi.
Gus Choi juga mengatakan, bukan perkara mudah memilih pasangan calon akan diusung Partai NasDem dalam pilkada serentak nanti. Terlebih lagi, memilih pasangan calon sesuai dengan arah perjuangan NasDem, yaitu mengusung arah perubahan dan restorasi Indonesia.
"NasDem tidak pernah membuat pakta integritas secara tertulis, seperti yang dilakukan partai-partai lain. Dalam mencari calon yang diusung, NasDem memiliki cara tersendiri, yaitu melalui dialog secara khusus, dengan bakal calon yang akan dipilih sebagai wakil NasDem di daerah," ucap Gus Choi.
Gus Choi mengklaim di partainya saat ini tidak ada politik jual beli (transaksional). Dia juga yakin tidak menentukan mahar kepada calon akan diusung. "NasDem tidak menjual formulir, tidak menjual rekom, di NasDem sifatnya free, gratis. NasDem merekom orang, yang secara publik diterima dan secara finansial mampu," tambah Gus Choi.
"NasDem juga tidak meminta Rp 10 miliar, 12 miliar, 15 miliar, tapi benar-benar free. NasDem meringankan beban. Komitmennya, mereka (calon kepala daerah yang dipilih) mau melakukan restorasi, mau melakukan perubahan, mampu mengelola dana APBD untuk kepentingan rakyat," sambung Gus Choi.
Jika setelah terpilih pasangan calon yang diusung NasDem menyeleweng atau meninggalkan partai pengusungnya, Gus Choi mengaku itu sebuah konsekuensi pilihan politik akan diambil partainya.
"NasDem tidak ada pakta integritas secara tertulis. Ketika ada penyelewengan, ya kita tagih secara moral, kita tidak bisa menagih secara hukum, secara finansial. Karena yang kita bangun adalah sistem kepercayaan. Jika itu terjadi (penyelewengan), itu konsekuensi pilihan NasDem," tutup Gus Choi.
Baca juga:
Sudah terbukti kinerjanya, PKB tegas dukung Airin di Pilkada Tangsel
Menkum HAM minta PPP islah agar bisa ajukan calon di pilkada
KPU: 9 Desember libur nasional agar partisipasi pemilih maksimal
Pilkada serentak, Jokowi tetapkan 9 Desember hari libur nasional
PKS cari koalisi miliki komitmen sama hadapi pilkada serentak
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.