Nazaruddin sebut Setya Novanto 'Sinterklas' dalam proyek e-KTP
Nazaruddin masih menuding aktor utama dibalik proyek e-KTP adalah Anas Urbaningrum dan Setya.
Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Jakabaring, Palembang mengumpamakan peran Setya Novanto dalam dugaan korupsi proyek e-KTP seperti Sinterklas. Setya sebagai Bendahara Umum Partai Golkar adalah orang yang memberi perintah fee proyek e-KTP dibagi-bagi.
Menurut Nazaruddin, Setya yang membagi-bagikan uang dari fee proyek e-KTP itu ke sejumlah anggota dewan. Bahkan karena jasa Setya membagi-bagikan duit, Nazaruddin mengatakan dia kebal hukum.
"Khusus untuk Novanto, ini kan orang kebal hukum. Karena apa? Karena Sinterklas. Dimana-dimana kan (bagi-bagi duit)," ujar Nazaruddin usai diperiksa KPK, Jumat (15/11).
Karena itu, Nazaruddin takut, jika Setya tidak turut dijerat juga oleh KPK. "Takutnya nanti kejadian, ada macan di Hambalang. Ada yang nahan-nahan, supaya ga naik kan. Nah e-KTP ini luar biasa nahannya," ujarnya.
Pada pemeriksaannya hari ini, Nazaruddin mengaku diminta untuk merunut kemana fee proyek e-KTP itu mengalir. Nazaruddin pun membeberkan dari mana duit itu, kepada siapa dan dimana duit fee proyek e-KTP dibagikan.
Nazaruddin masih menuding aktor utama dibalik proyek e-KTP adalah Anas Urbaningrum dan Setya.
"E-KTP aktor utamanya Mas Anas sm Setya Novanto. Terus dimana saja, staf dari Mendagri terima uang. Nah itu diatur semua disana," ujar Nazaruddin.
"Itu semua udh dikasih (keterangan ke KPK), secar jelas siapa menterinya, menterinya menerima dimana, sudah jelas semuanya soal e-KTP. Kita tinggal nunggu aja, tapi takutnya ada yang nahan-nahan aja," ujarnya lagi.