Nelayan di Kupang Ditemukan Tewas, Keluarga Protes Evakuasi Lamban
Jasad korban ditemukan di antara tembok penahan gelombang. Posisinya telungkup. Di wajahnya terdapat luka diduga akibat benturan.
Marthinus Dima (61), nelayan asal Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang, ditemukan tewas di pantai, Sabtu (20/3). Keluarga sempat memprotes lamanya evakuasi korban karena harus menunggu tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Jasad Marthinus ditemukan di antara tembok penahan gelombang. Posisinya telungkup. Di wajahnya terdapat luka diduga akibat benturan.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang bisa dinikmati di Pantai Kepentingan? Pantai Kepentingan cukup populer karena panoramanya yang cantik. Di pantai ini, Anda dapat menikmati indahnya pantai dengan air lautnya yang jernih. Di samping itu, Anda juga bisa menikmati pemandangan indah hutan bakau dan tambak udang milik warga sekitar yang berada di sekeliling pantai ini.
-
Dimana letak Pantai Menganti, Kebumen? Terletak di Kebumen, Menganti adalah wisata pantai di Jawa Tengah kedua yang populer dan berpemandangan indah.
Berdasarkan informasi dihimpun, Marthinus awalnya ke pantai di belakang SPBU Nunbaun Sabu. Dia diketahui hendak mengeluarkan air dari perahunya yang sebelumnya diguyur hujan deras.
Jasad Marthinus ditemukan beberapa warga yang hendak ke pantai melihat kondisi perahu mereka. Penemuan korban kemudian dilaporkan ke Polsek Alak dan Polres Kupang Kota.
Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan dan anggotanya langsung menuju lokasi serta melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Anggota Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polres Kupang Kota juga terlihat di sana.
Proses identifikasi dan evakuasi jenazah memakan waktu cukup lama. Petugas kepolisian harus menunggu tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Keluarga korban protes dengan kondisi ini. Istri korban, M Dima (59), bahkan meminta izin pihak kepolisian untuk melihat kondisi suaminya dan meminta agar keluarga mengevakuasi jenazah korban. Namun petugas tidak mengizinkannya.
Selama hampir tiga jam jenazah korban hanya ditutupi selembar kain, karena tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kupang belum tiba di lokasi. Garis polisi dipasang di lokasi kejadian.
"Kami paham perasaan dan kondisi keluarga, namun kita perlu bersabar menunggu tim gugus tugas agar memeriksa korban. Jika korban negatif dari Covid maka jenazah bisa langsung dibawa pulang. Kita taat dan ikuti prosedur dari tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19," jelas Tatang.
Keluarga korban juga khawatir jenazah korban akan dinyatakan positif Covid-19. "Dia (korban) sehat-sehat. Mungkin dia jatuh karena licin dan meninggal. Jadi tidak mungkin terkena covid-19," ujar Hengky, seorang kerabat korban.
Sementara itu istri korban terus menangis. Dia meminta agar jenazah suaminya segera dibawa pulang ke rumah.
Tak lama kemudian, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tiba di lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan. Korban dinyatakan negatif Covid-19 sehingga jenazahnya langsung dievakuasi dengan mobil ambulans ke rumah duka.
Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan menyatakan, keluarga menolak proses autopsi. Jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tatang juga menyatakan pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dan selalu berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 jika ada penemuan mayat. "Kita koordinasikan dengan gugus tugas guna mencegah hal yang tidak kita inginkan," tutupnya.
Baca juga:
16 Nelayan Tenggelam di Laut Teluk Jakarta, 13 Orang Selamat dan 3 Meninggal
Guyonan Ulang Tahun Berujung Petaka, Remaja di Bogor Meninggal Tercebur ke Sungai
16 Nelayan Tenggelam di Teluk Jakarta, Lima Orang Masih Proses Pencarian
Siswi SMP Tewas Tenggelam Usai Mencari Kayu Bakar
Jatuh dari Kapal, Seorang Nelayan di Sumut Ditemukan Meninggal
Seorang Warga Pangkep Tewas Terseret Arus Air, 2 Hari Baru Ditemukan