71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan seluruh nelayan sempat terisolasi di bangunan bekas dermaga milik PT Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kabupaten Sukabumi, Jabar akibat jembatan untuk akses jalan ke darat terputus.
"Proses evakuasi terhadap 71 nelayan, Basarnas mengerahkan satu unit helikopter SAR yang dibantu dua unit helikopter TNI AU dari Lanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor serta melibatkan sejumlah perahu milik nelayan," kata Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR Desiana Kartika Bahari di Sukabumi, Kamis (17/10).
Menurut Desiana, proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore sekitar pukul 15.55 WIB.
Dari 71 nelayan yang terisolasi di bangunan bekas dermaga milik PT SBP ini sebanyak 50 nelayan dievakuasi melalui jalur udara atau menggunakan helikopter dan 21 lainnya melalui jalur laut menggunakan perahu nelayan.
Basarnas mengerahkan helikopter untuk proses evakuasi ini karena melihat kondisi medan yang sulit. Di mana gelombang laut tinggi dan angin bertiup cukup kencang ditambah kondisi nelayan saat itu mayoritas dalam kondisi kelelahan dan lemas karena tidak adanya pasokan makanan dan minuman selama terisolasi di dermaga.
Demi keamanan dan keselamatan semua pihak, Basarnas memutuskan untuk mengerahkan helikopter SAR yang dibantu dua unit helikopter TNI AU yang diterbangkan dari Lanud ATS Bogor.
Untuk nelayan yang dievakuasi melalui jalur udara diterbangkan terlebih dahulu ke Satuan Radar 216 Cibalimbing, Kecamatan Surade karena kondisi lemah dan membutuhkan penanganan medis. Sementara nelayan yang dievakuasi dengan menggunakan perahu langsung dibawa ke darat dan diserahkan kepada pihak keluarganya.
"Seluruh nelayan dalam kondisi selamat, namun ada beberapa yang kondisinya lemas sehingga harus dievakuasi menggunakan helikopter," tambah Desiana.
Desiana mengatakan setelah seluruh nelayan yang terisolasi berhasil dievakuasi, saat ini pihaknya fokus pencarian terhadap dua nelayan yang hilang tenggelam. Untuk nelayan yang tenggelam berjumlah tiga orang, satu diantaranya sudah ditemukan di perairan Laut Kabupaten Cianjur dalam kondisi meninggal dunia atas nama Rahmat alias Ehek.
Operasi SAR ini melibatkan puluhan personel gabungan dari Kantor SAR Jakarta, Pos SAR Sukabumi, Basarnas Special Group, Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas, Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan, Lanud ATS Bogor, Satuan Radar 216 Cibalimbing, Puskesmas Surade, Polairud, Pos TNI AL, P2BK Tegalbuleud, BPBD Kabupaten Sukabumi dan relawan potensi SAR beserta warga sekitar.
Satu Nelayan Tenggelam di Laut Tegalbuleud Ditemukan
Satu dari tiga nelayan yang tenggelam di perairan Laut Tegalbuleud, Desa Buniasih, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat tercebur ke laut karena tersapu gelombang tinggi saat memancing di bangunan bekas dermaga milik PT Sumber Baja Prima (SBP) pada Rabu (16/10) ditemukan dalam kondisi meninggal, Kamis (17/10).
"Tim SAR gabungan menemukan jasad korban tenggelam atas nama Rahmat alias Ehek (51) sekitar 14 km dari lokasi musibah atau tepatnya di perairan Laut Kabupaten Cianjur," kata Koordinator Basarnas Pos SAR Sukabumi Suryo Adianto di Sukabumi, Kamis (17/10), demikian dikutip Antara.
Menurut Suryo, korban yang merupakan warga Kampung Babakan Panjang, RT 11/03, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled ditemukan dalam kondisi terlentang di pantai.
Tim SAR yang menemukan jasad nelayan ini langsung melakukan evakuasi dan membawanya ke rumah duka melalui jalur darat. Dengan demikian hingga saat ini tinggal dua nelayan yang belum ditemukan.
Pencarian nelayan tenggelam ini selain dengan melakukan penyisiran di darat dan di tengah laut sekitar lokasi kejadian, pihaknya juga mengerahkan drone untuk melakukan pemantauan dari udara.
Adapun identitas dua nelayan yang belum ditemukan yakni Dede Yusuf (28) warga Kampung Rancaerang, RT 03/06, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled dan Rohmat alias Imat (36) warga Kampung Puncak Malanding, RT 01/02, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuled.
Selain melakukan pencarian korban tenggelam, tim SAR gabungan juga melakukan proses evakuasi terhadap 71 nelayan yang terjebak di Dermaga PT SBP dengan mengerahkan tiga unit helikopter yang merupakan satu unit milik Basarnas dan dua unit lainnya milik TNI AU yang dikerahkan dari Lanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor.
Puluhan personel SAR gabungan yang dilibatkan dalam operasi pencarian dan penyelamatan diantaranya terdiri dari Kantor SAR Jakarta, Pos SAR Sukabumi, Basarnas Special Group, Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas, Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan, Lanud Atang Sendjaja Bogor, Satuan Radar 216 Cibalimbing, Puskesmas Surade, Polairud Polres Sukabumi, Pos TNI AL, P2BK Tegalbuleud, BPBD Kabupaten Sukabumi serta sejumlah relawan potensi SAR dan masyarakat sekitar.
TNI AU Kerahkan Dua Helikopter Bantu Evakuasi Nelayan
Jajaran TNI AU mengerahkan dua helikopternya untuk mengevakuasi 71 nelayan yang terjebak di ujung dermaga eks perusahaan pasir besi PT Sumber Besi Prima (PT SBI) Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/10).
Berdasarkan siaran pers resmi TNI AU yang disiarkan Jumat, dijelaskan pihak TNI AU mengerahkan dua unit helikopter jenis Caracal dan Super Puma dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Bogor. Tidak hanya TNI AU, Basarnas juga mengerahkan unit helikopter serta perahu nelayan.
Komandan Satuan Radar 216 Cibalimbing, Letkol Lek Umar Saifuddin Rumbiak mengatakan dua helikopter itu dipakai personel untuk menyelamatkan para nelayan secara bertahap.
Setelah para nelayan diangkut dengan helikopter tersebut, lalu mereka dibawa ke markas Satuan Radar 216 Cibalimbing yang menjadi posko penyelamatan. Di sana, para nelayan tersebut diberikan bantuan medis dan kebutuhan lain yang menunjang keselamatan para korban.
Dalam proses penyelamatan tersebut, Umar mengatakan empat nelayan sempat terjatuh ke laut.
"Mengakibatkan empat orang jatuh ke laut, satu orang dapat selamat dievakuasi, tadi pagi satu orang sudah ditemukan meninggal dunia di perairan Cikole wilayah Kabupaten Cianjur, tinggal dua orang lagi belum ditemukan," ungkap Umar.
Tidak hanya TNI AU, Tim SAR juga terlibat dalam proses pencarian di laut. Mereka mencari korban dengan cara mengandalkan kapal nelayan yang ada di sekitar lokasi. Proses pencarian lewat jalur laut itu dilakukan ketika air laut sedang dalam keadaan tenang.