Nenek 82 tahun kehilangan emas & berlian senilai Rp 707 juta
Korban menyimpan semua perhiasan emas & berlian di dalam almari meja tulis dan brankas di rumahnya sejak awal Mei lalu.
Siti Wahyuni, seorang nenek berusia 82 tahun di Semarang, Jawa Tengah, melaporkan kasus pencurian emas di rumahnya. Dia menduga kawanan maling telah membongkar isi brankasnya sehingga mengakibatkan kerugian mencapai Rp 707 juta.
Kasus pencurian emas tersebut pertama kali diketahui oleh wanita tua renta yang tinggal di Jalan Bromo Nomor IV Kelurahan Gajahmungkur Kecamatan Gajahmungkur itu, pada 20 September 2014 kemarin.
Dia mengatakan, semula telah menyimpan semua perhiasan emas dan berlian di dalam almari meja tulis dan brankas di rumahnya sejak awal Mei lalu. Nenek tajir itu menyimpan perhiasan berupa 1 emas batangan seberat 200 gram senilai Rp 97 juta, suweng anting besar emas seberat 30 gram senilai Rp 30 juta, suweng anting liontin senilai 100 juta.
Tak hanya itu saja, di brankas miliknya semula ada giwang berlian bermotif bunga senilai Rp 100 juta, giwang berlian bentuk markis plus cincin senilai Rp 150 juta, gelang emas berlian Rp 100 juta, kalung berlian senilai Rp 100 juta (dalam keadaan putus) dan kalung berlian senilai nilai Rp 30 juta. Saat ini, semua perhiasan di brankasnya telah hilang.
Namun, pada akhir September ketika brankasnya dibuka kembali, korban terhenyak tatkala mengetahui perhiasan dan berlian yang tersimpan di tempat yang sama ternyata sudah raib tak berbekas.
"Sehingga total kerugian yang diderita dia mencapai Rp 707 juta," kata Nurita Ayuni, seorang kerabat dekat korban, saat melapor ke Mapolrestabes Semarang, Selasa (4/11).
Korban yang panik, lalu meminta kepada semua anggota keluarganya untuk ikut membantu mencari perhiasan tersebut di tiap sudut rumahnya. Namun usaha mereka sia-sia, karena perhiasan senilai ratusan juta itu ternyata tidak ditemukan. Merasa menjadi korban pencurian dengan kerugian sangat besar, korban lalu melaporkan hal itu kepada polisi. Korban minta polisi mengusut kasus tersebut.