Nenek usia 100 tahun di Bekasi dirampok, pelaku diduga cucunya
pelaku yang diduga berinisial AM datang ke rumah korban. Setelah dibukakan pintu, pelaku langsung memukul korban dengan menggunakan batu bata. Kemudian pelaku mengambil barang milik korban berupa kalung emas 10 gram, dan uang tunai Rp 3 juta.
Sarbinah, nenek berusia 100 tahun di Bekasi, Jawa Barat, diduga dirampok oleh cucunya sendiri. Korban kehilangan uang Rp 3 juta dan kalung emas. Bahkan, korban juga mengalami luka memar akibat dipukul benda tumpul.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing mengatakan, peristiwa itu terjadi di Gang Masjid Al Mukmin Rt 3 RW 18, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu. Kasusnya baru diketahui pada Selasa (5/12) sekitar pukul 05.00 WIB.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
"Korban ditemukan sudah tergeletak di lantai, dengan kondisi bersimbah darah," kata Erna, Selasa (5/12).
Erna menceritakan kronologinya, pelaku yang diduga berinisial AM datang ke rumah korban. Setelah dibukakan pintu, pelaku langsung memukul korban dengan menggunakan batu bata.
"Kemudian pelaku mengambil barang milik korban berupa kalung emas 10 gram, dan uang tunai Rp 3 juta, lalu melarikan diri," kata Erna.
Atas kejadian itu, korban mengalami luka robek di kepala sepanjang 6 cm dengan dalam 2 cm, kedua mata luka lebam akibat pukulan, dan luka robek pada bibirnya.
"Kami menyita sebuah kain panjang motif batik noda darah, dan sebuah buah batu bata, dan pecahan batu bata sebanyak 4 buah. Sedangkan, pelaku masih diburu petugas," katanya.
Baca juga:
Polisi buru perampok brankas berisi uang Rp 500 juta di Jakarta Barat
Rumah di Kebumen ini jarang dikunci, uang Rp 48 juta & rokok 3 slop digondol rampok
Sedang jaga bayi, Stevanus disatroni rampok dan dikunci dalam kamar
Menganiaya dan merampok, polisi gadungan ditembak
Jual laptop hasil aksi begal via medsos, Andi dan Reza diringkus polisi